Surabaya (Antara Jatim) - Budayawan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) menilai pemerintah masih kurang serius dan peduli untuk merawat warisan kebudayaan maupun sejarah bangsa.

"Upaya pemerintah untuk meneguhkan kembali eksistensi kebudayaan lokal belum dilakukan secara serius," kata doktor bidang filsafat UGM Yogyakarta Sri Teddy Rusdy dalam Pekan Warisan Budaya Dunia dan Ekonomi Kreatif di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Selasa.

Ia mengatakan, kurangnya perhatian dan kepedulian pemerintah untuk mendorong, melindungi, serta merawat warisan kebudayaan dan sejarah bangsa menjadi catatan buram terkait pelestarian budaya lokal.

"Berbagai kegiatan yang mendorong berkembangnya budaya lokal justru lahir dari inisiatif masyarakat, sedangkan untuk pemerintah seakan masih sulit untuk mengembangkan warisan budaya yang telah ada," tuturnya.

Menurut dia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memang telah menetapkan 96 karya budaya menjadi warisan budaya tak benda, serta 77 warisan budaya tak benda yang ditetapkan sebelumnya, jumlah warisan budaya tak benda Indonesia kini berjumlah 173 jenis.

Penetapan ini merupakan wujud komitmen Indonesia yang telah meratifikasi Konvensi Perlindungan Warisan Budaya Tak Benda tahun 2003 melalui Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2007.

Namun, kata dia, seharusnya pemerintah juga ikut mendorong pengimplementasiannya.

Menurut dia, generasi muda harus menjadi penggerak untuk merawat warisan budaya karena sampai sejauh ini generasi muda masih melihat budaya lokal menjadi bagian dari jati diri bangsa Indonesia dan identitas nasional.

"Geliat generasi muda dalam mengupayakan berbagai kegiatan kebudayaan daerah dengan berbagai lomba, festival, parade, dan kegiatan bersifat hiburan masih menunjukkan ada kerinduan generasi muda untuk melestarikan budaya lokal sebagai jati diri dan kepribadian bangsa," paparnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kacung Marijan menjelaskan sejak Indonesia merdeka hingga tahun 2012 tercatat terdapat 2.632 warisan budaya tak benda, tetapi belum ditetapkan.

"Penetapan warisan budaya tak benda tersebut dimulai pada 2013 sembari terus mencatat dan hingga saat ini terdapat 4.156 warisan budaya tak benda yang sudah tercatat," tandasnya. (*)

Pewarta: Laily Widya Arisandhi

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015