Surabaya (Antara Jatim) - Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) menilai sudah sepantasnya seorang Presiden RI memimpin sekaligus menjadi inspektur upacara Hari Pahlawan di Kota Surabaya.

"Surabaya itu tempat pertempuran 10 November 1945 sampai dijuluki 'Kota Pahlawan'. Kami kira sudah sepantasnya upacara dipimpin pemimpin negeri ini," ujar Ketua LVRI Surabaya Hartoyik ketika ditemui, Kamis.

Sejak 70 tahun peringatan Hari Pahlawan, kata dia, upacara untuk memperingatinya belum pernah digelar dan dipusatkan di lokasi aslinya, yakni Tugu Pahlawan, sehingga tidak sedikit pihak menyayangkannya.

"Meski di Surabaya juga dilaksanakan upacara, tapi belum dipusatkan di sini. Upacara yang dipimpin Presiden RI selalu di Ibu Kota Negara, padahal peristiwanya di kota ini," ucap veteran yang tahun ini usiannya genap 86 tahun tersebut.

Pria yang menjadi salah satu pelaku sejarah 10 November 1945 itu mengaku sudah mendengar informasi terkait rencana Presiden RI Joko Widodo menjadi inspektur upacara di Tugu Pahlawan dan memusatkan peringatannya di Surabaya.

"Saya membaca dan melihatnya di media massa, namun belum dihubungi sama sekali untuk koordinasi. Tapi saya mengapresiasi dan bangga akhirnya upacara Hari Pahlawan dipimpin Presiden di Tugu Pahlawan," katanya.

Beberapa waktu lalu di Kantor Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan di Jakarta, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo akan menjadi pemimpin upacara Hari Pahlawan di Surabaya.

"Kalau tidak ada perubahan, nantinya Presiden RI Joko Widodo yang akan menjadi inspektur upacara di Hari Pahlawan di Kota Pahlawan Surabaya. Ini bahkan merupakan yang pertama kali dalam 70 tahun," katanya.

Tema peringatan Hari Pahlawan tahun ini yakni "Semangat Kepahlawanan adalah Jiwa Ragaku". (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015