Surabaya (Antara Jatim) - Wakil Gubernur Jawa Timur mengingatkan kepada masyarakat atau relawan yang turut memadamkan kebakaran hutan harus terlatih untuk mencegah terjadinya korban jiwa kembali seperti  saat kebakaran hutan pinus di Kabupaten Ponorogo.

"Masyarakat, relawan, dan siapa saja yang terlibat harus terlatih, sebab hal itu sangat penting," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Jumat.

Insiden kebakaran hutan pinus milik Perhutani di Petak 49 Desa Ngilo-ilo, Kecamatan Slahung pada Kamis (29/10), hingga menyebabkan empat orang meninggal dunia membuat orang nomor dua di Jatim itu prihatin.

Gus Ipul, sapaan akrabnya, juga mengapresiasi niat baik masyarakat yang turut membantu pemadaman kebakaran di hutan agar tidak  meluas.

"Ke depan, jangan ada lagi korban dan siapapun harus berbekal keterampilan cukup, terlatih dan paham bagaimana cara pemadaman api di hutan. Semoga ini yang terakhir," ucapnya.

Di sisi lain, Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Jatim mengaku masih tetap mewaspadai kemungkinan muncul titik-titik api baru di hutan pinus milik Perhutani tersebut.

"Sebagai langkah antisipasi, bara api yang sudah mati dilakukan menyekat api, agar penyebarannya terlokalisasi dan api tidak menyebar," kata Kepala BPBD Jatim Sudharmawan ketika dikonfirmasi.

Para petugas BPBD dan Perhutani, lanjut dia, secara bergantian melakukan pengawasan dan terus bekerja melakukan penyekatan di titik api yang sebelumnya terbakar.

Kejadian di petak 49 Desa Ngilo-ilo Slahung mengakibatkan empat korban meninggal dunia, yaitu Suyitno (mandor hutan), Budianto, Jaimun, serta Paijun.

Kronologinya, pada pukul 11.00 WIB Suyitno (43) bersama masyarakat sekitar naik ke lokasi kebakaran dengan maksud ingin memadamkan api.

Sekitar pukul 12.00 WIB atau pada saat sedang melaksanakan pemadaman, tiba-tiba terjadi angin kencang hingga mengakibatkan api membesar sehingga membuat puluhan warga dan petugas itu panik dan semburat menyelamatkan diri.

Saat dilakukan pengecekan usai kejadian, empat orang dinyatakan hilang dan dilakukan pencarian hingga akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia terbakar. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015