Pamekasan (Antara Jatim) - TNI dari Kodim 0826 Pamekasan, Jawa Timur diterjunkan guna membantu korban kebakaran di Desa Montok, Kecamatan Larangan yang terjadi sekitar pukul 07.30 WIB, Selasa pagi.

"Mereka kami terjunkan guna membantu mengumpulkan puing-puing bangunan yang masih tersisa, serta mencarikan tempat tinggal sementara," kata Komandan Kodim 0826 Pamekasan Letkol Arm Mawardi kepada Antara, Selasa sore.

Warga yang rumahnya terbakar itu masing-masing bernama Buhari (65) dan Sumaji (38).

Dandim menuturkan musibah kebakaran itu terjadi sekitar pukul 07.30 WIB dan hingga saat ini penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan petugas.

Ia menjelaskan, kedua orang warga ini merupakan petani dan saat kebakaran terjadi para penghuni di rumah itu, sedang berada disawah.

Musibah kebakaran itu, pertama kali diketahui oleh tetangga korban saat melinta di tak jauh dari rumah korban.

"Menurut penuturan kepada Babinsa Desa Montok, kobaran api sudah membesar dan dengan cepat membakar seisi rumah, karena kedua bangunan yang terbakar itu terbuat dari gedek," tutur Dandim.

Warga yang mengetahui adanya kebakaran itu, segera memberi tahu warga lainnya, dan mereka berupaya memadamkan kobaran api dengan alat seadanya.

Sebagian diantara mereka menghubungi petugas pemadam kebakaran, namun mobil pemadama baru tiba di lokasi kejadian setelah semua bangunan hangus terbakar.

Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan Akmalul Firdaus, tidak ada korban jiwa dalam musibah kebakaran itu, namun kerugian material ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.

"Angka pastinya masih kami hitung, tapi yang jelas kalau korban jiwa tidak ada," katanya menjelaskan.

Berdasarkan cacatan Antara, kebakaran yang terjadi Desa Montok, Kecamatan Larangan, Pamekasan, Selasa (28/10) itu merupakan kali kedelapan selama Januari hingga 28 Oktober 2015 ini.

Pada 30 Mei 2015, sebuah rumah toko di Jalan Raya Desa Bandaran, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, terbakar akibat sambungan arus pendek listrik dengan jumlah Kerugian material mencapai Rp2 miliar.

Selanjutnya, pada Juli 2015, pondok pesantren An-Nidom di Dusun Bujudan, Desa Pamoroh, Kecamatan Kadur, Pamekasan juga terbakar. Sebanyak enam lokal pondok hangus dilalap di jago merah dan penyebab kebakaran karena sambungan arus pendek listrik.

Pada Agustus 2015 kebakaran juga terjadi di Desa Jalmak, Kecamatan Kota, Pamekasan, yakni sebuah dapur milik warga bernama Sariti di desa itu.

Berikutnya kebakaran juga terjadi di Pondok Pesantren Darul Karomah di Desa Larangan Luar, Kecamatan Larangan, Pamekasan. Penyebab kebakaran karena sambungan pendek arus listri.

Pada 8 OKtober 2015, rumah warga bernama Abd Halim alias Pak Salla, di Dusun Sumber Waru, Desa Sumber Waru, Kecamatan Waru, sekitar 45 kilometer kearah utara Kota Pamekasan juga terbakar dan kerugian materiil akibat musibah kebakaran itu ditaksir mencapai Rp50 juta.

Selanjutnya pada keesokan harinya, yakni pada 9 Oktober 2015, sebnayak 108 bangunan berupa kios, toko dan lapak PKL di Pasar Tradisional Kolpajung, Pamekasan juga terbakar. Penyebab kebakaran pasar tersebut, hingga kini masih dalam penyelidikan polisi.

Peristiwa kebakaran berikutnya terjadi di Dusun Dunggadung Timur, Desa Tanjung, Kecamatan Pegantenan, pamekasan pasa 13 Oktober 2015, sekitar pukul 20.30 WIB. (*)

Pewarta: Abd. Azis

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015