Jember (Antara Jatim) - Sebanyak tujuh pendaki (bukan delapan seperti berita sebelumnya) yang dikabarkan terjebak kebakaran di Pegunungan Hyang Argopuro tiba di Baderan, Kabupaten Situbondo, Selasa malam.

"Awalnya memang kami mendapat info delapan pendaki, namun ternyata ada tujuh pendaki yang dievakuasi turun ke Baderan oleh tim BKSDA," kata Komandan Badan SAR Nasional Jember, Satrio Nuridanto, di Jember.

Ketujuh pendaki yang dievakuasi yakni empat pendaki asal Jember adalah Vijay Ensas Akhlakul K, Jared Yehezkiel, Nizar Zulkifli, dan Rizaldi Adistya Pamungkan, kemudian tiga pendaki asal Tangerang yakni Hilmi Ahmad Kamal, Muhammad Farhan, dan Muhammad Abdul Pani.

"Ketujuh pendaki itu dalam kondisi sehat walafiat, namun untuk mempercepat evakuasi maka pihak tim BKSDA menggunakan sepeda motor dari jalur pendakian Pegunungan Argopuro untuk membawa para pendaki menuju Baderan," tuturnya.

Dengan dievakuasi tujuh pendaki tersebut, lanjut dia, seluruh personel Basarnas dan BPBD Jember ditarik dan kembali ke markas masing-masing karena pendaki sudah dijemput keluarganya di Pos BKSDA Baderan.

Para pendaki itu dilaporkan sempat meminta pertolongan karena mengabarkan ada kebakaran hutan di kawasan Argopuro, Senin (26/10) sore dan kabar itu didapatkan dari keluarga pendaki yang kemudian menghubungi Basarnas dan BPBD Jember.

"Basarnas dan BPBD Jember kemudian berkoordinasi dengan SAR dan BPBD Situbondo untuk menyelamatkan para pendaki yang berada di kawasan Cikasur," katanya.

Anggota Unit Kegiatan Mahasiswa Pencita Alam Gemapita FKIP Universitas Jember, Fandi, menceritakan, pengurus Gemapita yang bernama Vijay mendaki Gunung Argopuro bersama anggota Sisdamapala (SMAN 2 Jember) dan kawannya bukan dari komunitas pendaki gunung. 

"Mereka berangkat pada Jumat (23/10). Pendakian tersebut bukan kegiatan kampus, namun kegiatan pribadi yang ingin menaklukkan pegunungan yang memanjang dari Situbondo, Bondowoso, Jember, dan Probolinggo itu," tuturnya.

Sementara Kepala Bidang Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) III Jember, Sunandar Trigunajasa mengatakan "hot spot" yang terpantau di Pegunungan Hyang Argopuro bukan kebakaran, namun bekas bara api yang sudah padam.

"Petugas sudah melakukan pengecekan di lokasi Cikasur dan tidak ada kebakaran, namun hanya bekas-bekas kebakaran. Kemungkinan masih ada bara api yang belum padam, kemudian terbawa angin hingga menyebabkan terjadinya kebakaran kecil, namun sejauh ini petugas terus melakukan pemantauan di lapangan," tuturnya.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015