Pamekasan (Antara Jatim) - Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah (Bakorwil) IV Pamekasan, Jawa Timur, menyetujui gagasan perlunya dilakukan intervensi oleh pemerintah untuk membantu peningkatan ekonomi kelompok usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

"Saya setuju itu. Dan pemerintah memang perlu melakukan intervensi pasar. Jika tidak, maka perkembangan UMKM tidak akan berkembang maksimal," kata Kepala Bakorwil IV Pamekasan Asyhar, saat menemui perwakilan Pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Pamekasan, Selasa.

Dalam dialog yang digelar di ruang rapat kantor itu, Asyhar menjelaskan, ada tiga hal yang kini menjadi perhatian Bakorwil IV Pamekasan. Yakni pengembangan usaha garam, tanaman tebu dan tembakau Madura.

Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Sampang ini menjelaskan, ketiga hal menjadi fokus perhatian program Bakorwil IV Pamekasan kedepan, karena merupakan potensi ekonomi yang sebenarnya di kalangan masyarakat Madura.

"Jadi tiga hal itu yang menjadi fokus utama perhatian Bakorwil saat ini, dan itu dipesan khusus Gubernur Jatim sebelum kami bertugas di Pulau Madura ini," katanya menjelaskan.

Selain itu, hal lain yang juga mendapatkan perhatian, terkait citra masyarakat Madura di luar Madura.

Dalam dialog dengan tim sembilan pengurus Kadin Pamekasan itu, Asyhar menjelaskan, hingga saat ini, citra orang Madura di luar Madura, masih terkesan kurang baik.

Masyarakat Madura masih dipersepsi sebagai kelompok masyarakat yang sulit diatur, dan cenderung berbisnis yang merugikan bagi pihak lain.

"Persoalan ini, tentu harus kita pikirkan bersama," katanya menjelaskan.

Ketua Kadin Pamekasan Suhartono menyatakan, kedatangan perwakilan pengurus organisasi pengusaha di Pamekasan ke Bakorwil itu dimaksudkan untuk menjalin kerja sama, dari beberapa program yang dicanangkan selama 2015 ini.

Ia menjelaskan, Kadin merupakan organisasi 'non-profit' kendatipun para pengurusnya terdiri dari para pelaku usaha, karena fokus program yang dicanangkan adalah pada upaya pemberdayaan pelaku usaha kecil dan menengah.

"Kami sebenanya ingin 'sonding' program yang telah kami rumuskan dengan Bakorwil selaku koordinator tata kelola pemerintahan di Madura ini," ucap Suhartono.

Dalam kesempatan itu, Manajer Radio Ada FM Pamekasan ini menjelaskan, dari tigal hal yang menjadi fokus perhatian Bakorwil IV Pamekasan itu, sebagian, pengurus Kadin Pamekasan juga telah terlibat secara aktif, yakni pada program pembinaan, dan pengelolaan tata niaga garam.

"Karena sebagian pengurus kami, terutama yang ada pada tim sembilan ini ada yang masuk menjadi pengurus Komisi Garam Pamekasan," tuturnya.

Selanjutnya Suhartono menjelaskan, bahwa pihaknya juga berupaya membangun iklim usaha hasil perhatian, pada pengembangan usaha kreatif.

"Yang dimaksud usaha kreatif itu, misalnya mangga. Kita tidak menjual mangganya ke pasar, akan tetapi pangan olahan dari mangga itu, seperti kripik massa," katanya.

Dengan cara seperti itu, maka perputaran uang atau bisnis hasil buah, lebih banyak di Pamekasan.

"Selama ini kan belum. Petani di Pamekasan ini masih menjual mangga, dalam bentuk mangga, bukan pangan olahan dari buah mangga itu, dan ini sebenarnya yang disebut ekonomi kreatif," terang Suhartono.

Terkait usulan Ketua Kadin ini, Kepala Bakorwil IV Pamekasan Asyhar menyanggukan akan mengkoordinasikan dengan Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS), karena institusi itu, memang memiliki program upaya pengembangan ekonomi kreatif di Pulau Madura. 

Hadir pula dalam pertemuan pembahasan pengembangan ekonomi kreatif antara perwakilan pengurus Kadin dengan Kepala Bakorwil Pamekasan itu, Ketua Tim Sembikan Kadin Dr Gazali, Sekretaris Tim Halifaturrahman dan Wakil Ketua Kadin, yakni, Yoyok R Effendi, Moh Amza dan Aris Saputra. (*)

Pewarta: Abd. Azis

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015