Surabaya (Antara) - Danyomarhanlan VI Makassar Letkol Marinir Ernesta Ardent Brahmana bersama prajuritnya turun langsung membantu tim evakuasi gabungan Basarnas untuk melakukan pencarian Pesawat Aviastar type Twin Otter PK-BRN yang hilang kontak pada 2 Oktober 2015.
     
Dinas Penerangan Korps Marinir dalam keterangan pers yang diterima Antara di Surabaya, Rabu, melaporkan pesawat dengan rute Masamba-Makassar tersebut telah ditemukan titik terangnya di sekitar Pegunungan Latimojong pada 6 Oktober 2015.
     
Setelah melaksanakan pencarian yang memakan waktu berhari-hari, Prajurit Yonmarhanlan VI Makassar yang tergabung dalam tim evakuasi Basarnas akhirnya melaksanakan evakuasi jenazah korban kecelakaan pesawat Aviastar yang telah ditemukan.
     
Empat prajurit Yonmarhanlan VI Makassar yang tergabung dalam tim evakuasi pesawat yaitu Serma Marinir Wiyono, Serka Marinir Laode, Kopda Marinir Ruswanto dan Praka Marinir Sudirman.
     
Pada evakuasi di Desa Ulu Salu, Dusun Gamaru, Kecamatan Enrekang, Sulawesi Selatan itu, tim menggunakan Helikopter Milik TNI AD dan Basarnas untuk mengevakuasi 10 korban pesawat Aviastar sesuai manifes penerbangan.
     
Selanjutnya, jenazah korban kecelakaan Pesawat Aviastar langsung diterbangkan ke Makassar untuk menjalani otopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.

Bersihkan Kalimas Surabaya
     
Sebelumnya (29/9), 2.260 prajurit Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) melakukan aksi bersih-bersih Kalimas Surabaya.
     
Aksi bersih-bersih Kalimas itu merupakan bagian dari Karya Bhakti TNI, Polri, pemerintah daerah dan masyarakat untuk memperingati HUT Ke-70 TNI.
     
Kadispotmar Koarmatim Kolonel Laut (P) Mochamad Choyrobi selaku penyelenggara menjelaskan ribuan prajurit Koarmatim itu bergabung dengan prajurit dari kotama dan angkatan lain, Polri, pemerintah daerah dan masyarakat.
     
"Aksi bersih-bersih Kalimas itu dilaksanakan di sepanjang kali yang membelah Kota Surabaya itu mulai dari Jembatan Jalan Pemuda sampai di Jembatan Petekan Utara," katanya.
     
Karena panjangnya sektor pembersihan, untuk mengoftimalkan hasil yang dicapai, kegiatan dilaksanakan menjadi delapan zona pembersihan.
     
"Aksi bersih-bersih kali itu memberikan banyak manfaat, antara lain mencegah banjir, terciptanya lingkungan yang bersih, sehat serta nyaman, dan membasmi nyamuk Aedes Aegypti penyebab demam berdarah. (*)

Pewarta: Edy M Yakub

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015