Kediri (Antara) - Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Kota Kediri, Jawa Timur mengatakan realisasi program pemberdayaan masyarakat (Prodamas) senilai Rp50 juta per RT per tahun pada 2015 sudah mencapai 85 persen.
   
"Realisasinya sudah 85 persen, dan ini yang belum hanya tinggal laporan pertanggungjawaban dari RT," kata Kepala BPM Kota Kediri Untung Achmad di Kediri, Rabu.

Ia juga mengatakan, untuk pendampingan menjadi evaluasi tersendiri bagi pemkot. Jumlah pendamping nantinya akan ditambah, dari semula (2015) hanya 72 orang menjadi 95 orang. Penambahan itu dilakukan dengan harapan agar pendampingan bisa lebih maksimal.

"Sistem pendampingan jadi evaluasi kami, jadi nanti kami formulakan menambah jumlah pendamping menjadi 95 orang. Kalau saat ini, jumlah pendamping ada 72 orang," tuturnya.

Ia mengatakan, untuk pendampingan prodamas itu, setiap pendamping maksimal membawahi 20 RT di Kota Kediri. Sementara itu, jumlah RT di Kota Kediri mencapai 1.436 RT. Mereka dinilai kurang maksimal bekerja, sebab tenaganya terbatas, sehingga dalam prodamas 2016 direncanakan ada penambahan.

Selain tentang penambahan prodamas, Untung juga mengatakan nantinya mekanisme pemberian honor untuk pendamping juga diubah. Selama ini, uang honor diberikan lewat BPM, sehingga ke depan uang honor akan diberikan langsung kepala kelurahan setempat.

Untung juga mengatakan, program itu memang direncakan akan dilakukan terus. Selain sudah menjadi program dari Wali Kota terpilih, pemberian prodamas itu dinilai juga sangat membantu.

Berdasarkan aturan Wali Kota, program itu untuk perbaikan fisik serta sosial ekonomi, dengan perincian 60 persen untuk fisik dan sisanya digunakan untuk sosial ekonomi. Namun, ia juga mengatakan, jika di daerah mereka fisik sudah bagus, porsi itu bisa menyesuikan, dimana untuk fisik tidak harus sampai 60 persen.

"Jika fisik sudah bagus, terpenuhi bisa mengubah proporsi," ucapnya.

Ia juga mengatakan, sampai saat ini realisasi prodamas baik program serta laporan pertanggungjawabannya mencapai 85 persen. Program senilai Rp74 miliar itu turun dalam tiga tahap, dan semuanya harus ada laporan pertanggungjawabannya.

Dari jumlah 1.436 RT di Kota Kediri, Untung mengatakan mayoritas dari laporan yang ia terima, RT yang belum tuntas itu masih kurang dalam laporan pertanggungjawabannya. Namun, ia juga optimistis laporan itu bisa tuntas sepenuhnya sebelum akhir tahun. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015