Banyuwangi (Antara Jatim) - Bupati Banyuwangi, Jawa Timur, Abdullah Azwar Anas, melakukan panen raya padi jenis hibrida di Dusun Kopenlaban, Desa Macan Putih, Selasa.
     
Panen raya kali ini berada di areal persawahan seluas 4 hektare, hasil binaan Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuwangi.
     
"Panen raya ini menandakan semangat petani yang luar biasa dalam bekerja. Apalagi kerja keras ini didukung pemerintah yang membantu bibitnya," kata Anas usai panen raya.
     
Setelah melakukan panen raya, Bupati Anas melakukan dialog dengan ratusan petani Desan Macan Putih, Kecamatan Kabat, tersebut. Petani pada kesempatan itu meminta pemkab untuk memperbaiki sarana pengairan tersier.
     
"Airnya sudah cukup, cuma kadang salurannya bocor. Tolong diperbaiki pak," kata Sulaiman, salah seorang petani.  
     
Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuwangi Ikrori Hudanto mengatakan padi hibrida yang ditanam kali ini merupakan jenis persilangan yang dijadikan bibit unggul. Padi hibrida memiliki kelebihan yang jauh lebih besar dibanding padi biasa.
     
"Jumlah anakannya lebih banyak, bisa mencapai 30 – 40 rumpun. Begitu juga jumlah bulirnya lebih banyak mencapi 350 bulir per rumpun. Dibanding jenis lain, hanya mencapai 200 bulir," kata Ikhrori.
     
Dengan hasil itu, kata dia, hasil produksinya praktis lebih besar. Satu hektare bisa menghasilkan 8,3 ton, sementara padi biasa hanya 6,3 ton.   
     
Ditambahkan Ikhrori, bibit padi ini akan lebih maksimal bila cara tanamnya menggunakan sistem rice intensification (SRI). Cara SRI ini juga lebih irit dalam pembibitan. Jika menggunakan SRI hanya membutuhkan 10 – 15 kg/ha, sedangkan sistem konvensional harus menyediakan 50 – 60 kg bibit/ha.  
     
Selain empat hektare di Kabat, kata dia, masih ada 40 hektare area persawahan yang merupakan sawah binaan pemerintah. Untuk program ini pemerintah mengalokasikan bantuan demplot Rp1,7 juta untuk setiap penanaman satu hektare lahan. Bantuan itu digunakan mulai pembibitan hingga pembelian pupuk dan obat-obatan hingga panen tiba. (*)

Pewarta: Masuki M. Astro

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015