Bojonegoro, (Antara Jatim)- Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Pemkab Bojonegoro, Jawa Timur, mencari potensi sumber air tanah dengan metode "geolistrik" di  Kecamatan Tambakrejo, yang daerahnya mengalami kekeringan selama musim kemarau.

 "Pelaksanaan survei 'geolistrik' di Kecamatan Tambakrejo, dilaksanakan sejak sehari lalu sampai hari ini," kata Kepala Dinas ESDM Pemkab Bojonegoro Agus Supriyanto, di Bojonegoro, Selasa.
   
Ia menjelaskan survei "geolistrik di Kecamatan Tambakrejo, dilakukan karena atas permintaan Pertamina EP Cepu (PEPC), yang masuk wilayah kerjanya dalam pengembangan lapangan gas Jambaran-Tiung Biru (TBR).
  
"Hasil survei "geolistrik", akan dimanfaatkan PEPC untuk melakukan pengeboran air tanah di Kecamatan Tambakrejo," jelas dia. 
     
Menurut dia, PEPC sudah pernah melakukan pengeboran air tanah di sembilan lokasi di Kecamatan Tambakrejo, dengan kedalaman sekitar 80 meter, tapi tidak berhasil menemukan air tanah.
     
"PEPC mencari air, karena akan dimanfaatkan membantu warga yang mengalami kesulitan air bersih di wilayah kerjanya," ucapnya.
     
Ditanya hasil survei yang sudah dilakukan di Kecamatan Tambakrejo, katanya, tidak bisa langsung diketahui, sebab data yang diperoleh harus diperiksa di sebuah laboratorium di Bandung.
     
"Hasil survei "geolistrik" tidak bisa langsung serta merta diketahui, sebab harus diperiksa di sebuah laboratorium di Bandung," katanya, menegaskan.
     
Pihaknya, sudah pernah melakukan survei "geolistrik" di daerah yang mengalami kekeringan, di sejumlah desa, antara lain, di Kecamatan Sumberrejo, dan Sekar dan menemukan 30 titik yang memiliki potensi air tanah.
     
"BPBD sekarang mengerjakan pembuatan sumur bor air tanah berdasarkan data survei "geolistrik"," katanya.
   
Kepala BPBD Bojonegoro Andik Sujarwo, menyatakan sudah melakukan pengeboran sumur air tanah dengan kedalaman maksimal 80 meter di sembilan titik di Kecamatan Sekar dan Sumberrejo.
     
"Hasilnya sebagian besar bisa menemukan sumber air. Bahkan, di Kecamatan Sumberrejo, airnya sudah dimanfaatkan warga," ucapnya.
     
Ia menambahkan pengeboran sumur bor air tanah mengacu data survei "geolistrik" terus dilakukan selama musim kemarau.
     
"Pengeboran air tanah terus berlanjut, sebab kami memiliki pengeboran air tanah sendiri," tandasnya. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015