Kediri (Antara Jatim) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, memberikan uang pengganti biaya hidup bagi peserta program kontrasepsi pria vasektomi atau MOP (Metoda Operasi Pria) yang diberikan dari anggaran daerah setempat.

"Kami berikan uang pengganti untuk biaya hidup selama istirahat penyembuhan, dan ternyata peminat MOP cukup banyak," kata Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Kediri Sumedi di Kediri, Minggu.

Ia mengatakan, jumlah peserta vasektomi dari tahun ke tahun terjadi peningkatan. Pada 2013 masih belum ada peminat, lalu pada 2014 ada sembilan peserta dan pada 2015 sampai September mencapai 57 peserta.

Menurut dia, peningkatan ini karena tingkat kesadaran masyarakat yang sudah semakin tinggi. Pria pun juga sudah mengetahui informasi tentang kontrasepsi ini, sehingga mereka pun tidak canggung untuk mengikutinya. Mereka pun tidak dikenai biaya untuk operasi tersebut, kecuali jalur mandiri.

Untuk vasektomi, ia mengatakan tidak terlalu memerlukan waktu yang lama dalam operasi. Peserta mendaftarkan diri ke doktera ataupun bidan yang ditunjuk lalu nantinya akan dijadwalkan operasi yang dilakukan di RSUD Gambiran, Kota Kediri.

Ia juga mengatakan, operasi ini tidak tidak berbahaya bagi pria yang sehat, sebab dokter hanya melakukan tindakan pengikatan dan pemotongan saluran benih agar sperma tidak keluar dari buah zakar. Namun, lanjut dia, bagi pria yang memiliki risiko sakit seperti diabetes tidak dianjurkan, sebab nantinya justru akan melukai dan sulit penyembuhan.

"Untuk itu, kami tekankan calon pasien yang hendak operasi harus sehat," katanya.

Lebih lanjut, Sumedi mengatakan terdapat beberapa persyaratan lain, yaitu harus melampirkan persetujuan dari istri, serta anak yang kedua atau terkecil di atas lima tahun atau sudah lewat dari balita. Selain itu, istri dari yang akan divasektomi juga harus masih masa produktif.

Ia mengatakan, pemkot memang gencar sosialisasi tentang program vasektomi. Salah satu caranya dengan memberikan uang pengganti biaya hidup. Pemberian itu satu kali setelah ia operasi. Kegiatan itu dilakukan dengan kampanye langsung serta berbagai media lainnya.

"Biasanya setelah operasi harus istirahat, dua atau tiga hari. Selama masa istirahat, kami berikan bantuan untuk pengganti biaya hidup," katanya.

Walaupun jumlah peserta MOP di Kota Kediri ada peningkatan, ia mengatakan jumlah peserta KB yang terbanyak tetap perempuan, baik untuk KB dengan suntik, pil, ataupun metode lain.

Ia berharap, peminat KB vasektomi ini bisa lebih meningkat ke depannya. Program tersebut dilakukan dengan harapan lebih membuat keluarga sejahtera. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015