Surabaya, (Antara Jatim) - Fenomena El Nino yang terjadi di sebagian wilayah Indonesia mempengaruhi penjualan benih jagung, khususnya di wilayah Pulau Jawa, karena sejumlah lahan pertanian tidak bisa ditanami.

Salah satu produsen benih jagung hibrida, Monsanto Indonesia, Herry Kristanto yang menjabat sebagai "Corporate Engagement Lead Monsanto Indonesia", Selasa mengatakan penjualan benih jagung produknya mengalami penurunan di wilayah Pulau Jawa.
     
"Meski demikian, secara umum permintaan benih hibrida produksi Monsanto tidak terpengaruh karena bisa dikompensasi dengan daerah lain," kata Herry dalam keterangan pers yang diterima di Surabaya.
     
Herry mengaku tidak bisa menyebutkan secara rinci data penurunan penjualan, sebab penjualan di luar Pulau Jawa masih stabil terhadap permintaan benih jagung hibrida.
     
"Ketika musim kemarau panjang seperti sekarang ini banyak lahan yang tidak bisa ditanami jagung, khususnya di Pulau Jawa. Ketika lahan tidak bisa ditanami otomatis permintaan terhadap benih jagung menurun," ucapnya.
     
Ia mengatakan, fenomena El Nino hanya terjadi di Pulau Jawa serta sebagian kecil Sumatera seperti Lampung dan Kalimantan sisi selatan. 
     
"Jadi secara keseluruhan tidak ada perubahan signifikan terhadap permintaan benih jagung kami. Permintaan hanya menurun di Pulau Jawa namun bisa dikompensasi oleh daerah lain," katanya.
     
Herry menjelaskan, perusahaanya saat ini terus mengembangkan benih-benih jagung hibrida unggulan yang tahan terhadap gangguan cuaca dan hama serta penyakit tanaman. 
     
"Untuk itu kami sedang menyiapkan dua varietas baru benih jagung hibrida DK-771 dan DK-959, dan kami yakin tahan terhadap kekeringan dan penyakit," klaimnya.
     
Sementara itu, produksi benih jagung hibrida Monsanto Indonesia mayoritas masih untuk konsumsi petani di dalam negeri, dan hanya sekitar 20-30 persen yang diekspor dengan negara tujuan utama Thailand dan Vietnam serta beberapa negara lain dengan permintaan yang lebih kecil seperti Pakistan dan Filipina.
     
Dalam produksi benih jagung hibrida, Monsanto Indonesia bermitra dengan 30 ribu petani di 3 area besar, yakni Jatim, Jateng, dan DI Yogyakarta dengan lahan pengembangan benih seluas kurang lebih 6.000 hektar.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015