Surabaya (Antara Jatim) - Puluhan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah 5 Surabaya (SPEMMA) mendukung kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan memberikan sapu lidi dan poster bergambar hati sebagai simbol harapan untuk KPU agar tetap menjaga persatuan dan kesatuan.

"Secara khusus lima ikat sapu lidi diberikan kepada anggota KPU Surabaya sebagai bagian dari apresiasi kaum muda Surabaya, khususnya siswa SPEMMA agar KPU Surabaya bisa mempersiapkan diri pada Pilkada Surabaya mendatang," kata Siswa kelas IX SMP Muhammadiyah 5 Surabaya, Aqmal Rasyadan di kantor KPU Surabaya, Kamis.

Ia mengatakan, lima ikat sapu lidi itu sebagai simbol harapan agar KPU Surabaya harus tetap menjadi penjaga persatuan warga kota Surabaya karena lima ikat sapu lidi menggambarkan pembagian 5 wilayah kota Surabaya yakni Surabaya Pusat, Barat, Utara, Timur dan Selatan.

"Lima ikat sapu lidi sengaja dipilih karena menggambarkan persatuan dan kesatuan dengan harapan dalam pelaksanaan Pilkada Surabaya pada 9 Desember mendatang tidak sampai memecahbelah kesatuan dan persatuan Surabaya," paparnya.

Selain itu, gambar hati berwarna merah yang bertuliskan 'Buktikan cintamu pada Surabaya, ayo sukseskan pilkada serentak 9 Desember 2015' juga diberikan kepada Komisioner KPU Kota Surabaya, Purnomo Satriyo Pringgodigdo.

"Gambar hati berwarna merah merupakan simbol cinta dan sayang kami kepada KPU Kota Surabaya, karena telah bersabar menyiapkan pemilihan orang nomer satu di kota Surabaya" ujar Aqmal.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, meskipun dia sebagai pelajar dan tidak mengetahui banyak mengenai pemilu, ia dapat melihat langsung aktivitas di KPU, termasuk bagaimana sebenarnya proses demokrasi dijalankan terkair dengan Pilkada Surabaya.

Sementara itu, Humas SMP Muhammadiyah 5 Surabaya, Syafii mengatakan kegiatan ini dimaksudkan agar para siswa mengetahui proses demkokrasi secara langsung dan mengetahui tentang kinerja para anggota KPU Surabaya dalam mempersiapkan pelaksanaan Pilkada Surabaya.

"Saat kunjungan ini kami dapat belajar langsung bagaimana tata cara demokrasi secara riil karena bisa langsung melihat perihal pemilihan umum, data daftar peserta pemilu, teknis pemilihan dan fisik kotak suara, sehingga jika nantinya mereka sudah cukup umur dapat mengerti betul mengenai pemilu," tandasnya. (*)

Pewarta: Laily Widya Arisandhi

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015