Surabaya (Antara Jatim) - Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Jawa Timur mengusulkan reaktivasi atau mengaktifkan kembali rel kereta api yang menghubungkan Jombang ke Babat, Lamongan sebagai solusi mengatasi kemacetan di jalan raya.
"Kembali aktifnya rel maka bisa dilewati kereta api dan membantu memperlancar transportasi, baik mengangkut penumpang maupun barang," ujar Kepala Dinas Perhubungan dan LLAJ Jatim Wahid Wahyudi ketika dikonfirmasi wartawan di Surabaya, Kamis.
Usulan tersebut sudah disampaikan langsung oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo ke Menteri Perhubungan Ignasius Jonan sehingga menjadi prioritas, dan diharapkan terealisasi secepatnya.
"Tahun ini sudah dilakukan perencanaan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan dan memang menjadi prioritas," ucapnya.
Selain memperlancar arus transportasi, alasan menghidupkan rel tersebut karena Jombang saat ini termasuk sebagai kawasan industri yang mulai berkembang sehingga arus lalu lintas barang dipastikan bertambah dan menambah beban di jalan.
Di Jombang, kata dia, terdapat 900 hektare kawasan industri dan sebagian besar sudah beroperasi.
"Kalau semakin berkembang maka arus dari Pelabuhan Tanjung Perak ke Jombang dan sebaliknya akan terhambat. Tidak mungkin mengangkut menggunakan truk karena kondisi jalan sangat padat," katanya.
Dengan aktifnya rel di jalur itu, lanjut dia, maka akan terhubung konektivitas antardaerah, yakni Surabaya, Mojokerto, Jombang, Babat, Lamongan, Gresik dan kembali ke Surabaya.
"Kereta api barang bisa juga ke Teluk Lamong dan Tanjung Perak yang merupakan pintu gerbang keluar masuknya barang," tutur Penjabat Bupati Lamongan tersebut.
Selain mengangkut barang, aktifnya rel tersebut sekaligus memudahkan transportasi penumpang karena bisa dilewati kereta api jenis komuter.
Menurut dia, jalur dari Surabaya dan akan kembali ke Surabaya menjadi salah satu alternatif yang sangat membantu memecahkan solusi kemacetan di kawasan padat, seperti Mojekerto, Jombang, hingga Lamongan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
"Kembali aktifnya rel maka bisa dilewati kereta api dan membantu memperlancar transportasi, baik mengangkut penumpang maupun barang," ujar Kepala Dinas Perhubungan dan LLAJ Jatim Wahid Wahyudi ketika dikonfirmasi wartawan di Surabaya, Kamis.
Usulan tersebut sudah disampaikan langsung oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo ke Menteri Perhubungan Ignasius Jonan sehingga menjadi prioritas, dan diharapkan terealisasi secepatnya.
"Tahun ini sudah dilakukan perencanaan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan dan memang menjadi prioritas," ucapnya.
Selain memperlancar arus transportasi, alasan menghidupkan rel tersebut karena Jombang saat ini termasuk sebagai kawasan industri yang mulai berkembang sehingga arus lalu lintas barang dipastikan bertambah dan menambah beban di jalan.
Di Jombang, kata dia, terdapat 900 hektare kawasan industri dan sebagian besar sudah beroperasi.
"Kalau semakin berkembang maka arus dari Pelabuhan Tanjung Perak ke Jombang dan sebaliknya akan terhambat. Tidak mungkin mengangkut menggunakan truk karena kondisi jalan sangat padat," katanya.
Dengan aktifnya rel di jalur itu, lanjut dia, maka akan terhubung konektivitas antardaerah, yakni Surabaya, Mojokerto, Jombang, Babat, Lamongan, Gresik dan kembali ke Surabaya.
"Kereta api barang bisa juga ke Teluk Lamong dan Tanjung Perak yang merupakan pintu gerbang keluar masuknya barang," tutur Penjabat Bupati Lamongan tersebut.
Selain mengangkut barang, aktifnya rel tersebut sekaligus memudahkan transportasi penumpang karena bisa dilewati kereta api jenis komuter.
Menurut dia, jalur dari Surabaya dan akan kembali ke Surabaya menjadi salah satu alternatif yang sangat membantu memecahkan solusi kemacetan di kawasan padat, seperti Mojekerto, Jombang, hingga Lamongan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015