Pamekasan (Antara Jatim) - Fakultas Teknik Universitas Islam Madura (UIM) Pamekasan, Jawa Timur mewajibkan mahasiswanya mampu membuat produk aplikasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sebagai prasyarat lulus kuliah.

"Jika tidak, maka mereka tidak akan lulus dengan sempurnya," kata Dekan Fakultas Teknik UIM Pamekasan Dr Hozairi.

Dalam rilis yang diterima Antara, Minggu (13/9) dijelaskan, selain mewajibkan mampu memproduk aplikasi teknologi informasi dan komunikasi, mahasiswa semester akhir di lembaga perguruan tinggi yang ada dibawah naungan pondok pesantren Miftahul Ulum Betet ini, juga diharuskan mempublikasikan karya ilmiah mereka.

Dari 128 mahasiswa yang mengikuti ujian tugas akhir, kata Hozairi, hanya 65 persen saja yang dinyatakan lulus sempurna. Selebihnya diberikan kesempatan untuk mengikuti ujian ulangan, karena produk aplikasi teknologi informasi dan komunikasi yang dijadikan prasyarat wajib kelulusan belum selesai.

Hozairi yang juga pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Pamekasan ini lebih menjelaskan, kebijakan mengharuskan mahasiswa semester akhir pada Fakultas Teknik UIM, baik pada program studi Teknik Informatika maupun Sistem Informasi sebagai salah satu upaya untuk memadukan dunia teknologi degan dunia usaha.

Disamping itu, tutur, doktor lulusan ITS Surabaya ini, UIM sebagai perguruan tinggi yang berbasis pesantren harus mampu bergerak seirama dengan kampus-kampus terkemuka lainnya dalam bidang teknologi.

"Ini juga salah satu upaya yang kami lakukan untuk menunjukkan kepada publik bahwa Perguruan Tinggi yang ada di lingkungan pesantren juga mampu mengikuti irama perkembangan zaman dan perkembangan teknologi informasi," katanya menambahkan.

Tentu saja, untuk mengarah pada tujuan yang hendak dicapai itu, memang perlu diciptakan.

"Khusus aplikasi teknologi informasi dan komunikasi sebagai prasyarat lulus kuliah ini, ada empat bidang yang kami tetapkan," katanya.

Masing-masing aplikasi android, aplikasi website dan sistem informasi geografis (SIG), kecerdasan buatan dan aplikasi citra dan grafika.

Untuk aplikasi android, tutur Hozairi, mahasiswa UIM Pamekasan sudah bisa membuat aplikasi android ilmu sorrof, kitab kuning, panduan shalat, Belajar Bahasa Madura, Kamus Madura, serta peta petunjuk tempat wisata yang ada di Pulau Madura.

"Jadi, masyarakat luar Madura yang ingin berwisata ke Pulau Madura bisa memanfaatkan aplikasi ini," katanya.

Pada aplikasi website dan sistem informasi geografis, salah satunya yang telah dibuat oleh mahasiswanya ialah penentuan tata kota, penentuan tanah kritis dan subur, penentuan kecocokan lahan dengan tanaman, penentuan wilayah padat penduduk, dan sistem informasi manajemen sekolah.

Sedangkan, pada aplikasi kecerdasan buatan, salag satunya tentang sistem pakar untuk diagnosa penyakit (kanker, jantung, anak, dll), sistem prediksi pertumbuhan ekonomi, penentuan siswa dan guru berprestasi.

Sementara, pada aplikasi citra dan grafika, antara lain alat deteksi daging, buah dan sayuran segar, forensik, absensi sidik jari dan wajah.

"Produk-produk ini memiliki nilai ekonomis tinggi, terutama yang berkaitan dengan Madura secara khusus, semisal aplikasi pembelajaran untuk nahwu dan sorrof," katanya.

Aplikasi andorid untuk ilmu nahwu dan sorrof ini, kata Hozairi diciptakan oleh santri yang juga mahasiswa UIM bernama Abd Rohim dengan tujuanagar untuk meningkatkan minat belajar para santri dengan menikmati aplikasi multimedia pembelajaran ilmu sorrof berbasis android. 

Fitur yang ditampilkan dalam aplikasi ini sangat sesuai dengan kebutuhan para santri dalam mendalami ilmu agama melalui pemahaman tata Bahasa Arab.

Demikian juga dengan aplikasi andoid lainnya seperti Kamus Bahasa Madura, dan Carakan Madura.

Kalangan pegiat usaha yang tergabung dalam organisasi Kamar Dagang dan Industri Pamekasan menilai, usaha kreatif sebagai yang banyak diproduksi mahasiswa UIM Pamekasan ini memiliki peluas bisnis yang cukup menjanjikan, apabila bisa dipromosikan secara luas. 

Ketua Kadin Pamekasan Suhartono mengatakan, akan memfasilitasi hasil kreasi santri dan mahasiswa UIM Pamekasan itu dalam bentuk pameran hasil produk warga Pamekasan dalam kegiatan "Semalam di Madura" dan lomba Karapan Sapi yang akan digelar dalam Oktober 2015 ini. (*)

Pewarta: Abd. Azis

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015