Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan menggandeng Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) untuk diajak bekerja sama sekaligus memberi masukan terkait penggajian bagi penghafal Al Quran.

"Kami minta LPTQ untuk bergabung melaksanakan program ini agar berjalan lebih baik," ujar Kepala Biro Kesejahteraan Masyarakat Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur Bawon Adhiyitoni ketika dikonfirmasi wartawan, di Surabaya, Rabu.

Pemprov Jatim dan LPTQ akan bersama-sama dalam menentukan hal teknis untuk penggajian penghafal Al Quran, seperti siapa saja dan dari mana asal penerimanya.

Khusus dengan lembaga tersebut, pihaknya sudah sering bekerja sama, antara lain persiapan hingga kesuksesan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) yang selama ini berjalan rutin.

"Dengan bergulirnya program ini, nanti untuk menyeleksi harus benar-benar tepat. Teknisnya, 'by name by address by institution' dilakukan bersama LPTQ," ucapnya.

Tidak hanya menggandeng LPTQ, pihaknya juga bekerja sama dengan Lembaga Pengembangan Pendidikan Diniyah (LPPD) untuk memperlancar program tersebut.

Sebelumnya, Pemprov Jatim menyiapkan gaji untuk penghafal Al Quran per bulannya sebagai bentuk apresiasi karena ikut andil besar dalam mendidik masyarakat memiliki akhlak yang baik.

"Nanti yang dapat bantuan bukan untuk semua penghafal Al Quran, tapi khusus untuk yang mengajar," kata Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf.

Bantuan dana tersebut diupayakan turun tahun ini, namun jika tidak maka mulai dilaksanakan pada pos Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2016.

Gus Ipul, sapaan akrabnya, mengaku program tersebut sampai saat ini masih dikaji secara matang karena merupakan kali pertama di Jawa Timur, bahkan di Indonesia. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015