Jember (Antara) - Belasan petani tembakau dari berbagai kecamatan yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Petani Tembakau Jember mendatangi Gedung DPRD Jember, Jawa Timur, Selasa.

"Kami datang ke sini untuk mengadukan nasib petani tembakau karena masa panen tembakau sudah tiba, namun sejumah pabrikan tidak mau membeli tembakau karena abu vulkanis Raung," kata koordinator Aliansi Masyarakat Petani Tembakau Jember, Hendro Handoko.

Menurutnya, petani tembakau semakin terpuruk karena harga jual tembakau tahun lalu menurun dan tahun ini tembakau tidak bisa dijual ke sejumlah pabrikan, sehingga petani dipastikan merugi dan gulung tikar.

"Kami mendesak Pemkab dan DPRD Jember untuk memfasilitasi dan memberikan solusi, agar tembakau petani bisa terserap di pabrikan," katanya.

Ia menjelaskan sejumlah kelompok petani tembakau sudah mengirimkan surat kepada DPRD Jember untuk menyampaikan aspirasi terkait keluhan tersebut dan petani diundang untuk hadir dalam rapat dengar pendapat di gedung wakil rakyat tersebut.

"Kami kecewa saat datang ke dewan, ternyata sepi dan tidak ada orang. Kami hanya ditemui oleh Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di ruang fraksinya, sedangkan Komisi yang membidangi masalah tembakau justru tidak ada," paparnya.

Kalau tembakau para petani tidak bisa terjual dan tidak ada kebijakan yang dibuat oleh Pemkab dan DPRD Jember atas persoalan itu, Hendro menegaskan sejumlah petani tembakau mengancam akan membakar tanaman tembakau tersebut beramai-ramai di jalan raya.

Sementara anggota Fraksi PKB, Hafidi, mengaku sudah menerima aspirasi para petani tembakau yang kesulitan menjual tembakaunya ke pabrikan akibat abu vulkanis Gunung Raung.

"Kami akan teruskan aspirasi itu kepada anggota FKB di Komisi B yang membidangi masalah pertanian dan perkebunan," katanya.

Setelah mendatangi Gedung DPRD Jember, belasan petani tembakau menuju ke Dinas Perkebunan dan Kehutanan Jember untuk menyampaikan aspirasinya.(*)
     
     
     

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015