Bojonegoro (Antara Jatim) - Asosiasi Jagal/Pedagang Sapi di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan pedagang daging sapi, juga pedagang pemasok sapi, tidak ada yang pernah membeli daging babi hutan, untuk dijual kembali di pasar setempat.
   
"Saya pastikan pedagang daging sapi yang menjadi anggota kami, tidak ada yang pernah menjual babi hutan," kata Ketua Assosiasi Jagal/Pedagang Sapi Bojonegoro Mukayan, di Bojonegoro, Jumat.
   
Ia menyampaikan hal itu, menanggapi tertangkapnya seorang pedagang asal Kecamatan Tambakrejo, yang membawa daging babi hutan 220 kilogram oleh kepolisian resor (polres) setempat, pada 23 Agustus.
   
Keterangan polisi, pedagang yang tertangkap tersebut akan menjual daging babi hutan di Pasar Cepu, Jawa Tengah dan Bojonegoro.
   
"Kalau saja ada anggota asosiasi (sekitar 50 pedagang), yang menjual daging babi hutan, jelas akan ketahuan," ucapnya, menegaskan.
   
Oleh karena itu, ia bersama anggotanya akan mendatangi polres untuk klarifikasi soal peredaran daging babi hutan di daerahnya.
   
"Sampai hari ini saya, juga anggota kami belum pernah ada yang dimintai keterangan polisi soal beredarnya daging babi hutan," tandasnya.
   
Lebih lanjut ia menjelaskan omzet pedagang daging sapi di daerahnya, mengalami penurunan berkisar 30-40 persen, sejak dua pekan terakhir.
   
Namun, menurut dia, menurunnya omzet pedagang daging sapi yang menjadi anggota asosiasi, karena pasar sedang sepi.
   
"Penurunan omzet pedagang daging sapi bukan pengaruh kabar adanya peredaran daging babi hutan, tapi pasar memang sedang sepi," katanya, dibenarkan pedagang daging sapi lainnya Darkun, dan Siti Muasmah.
   
Hal senada disampaikan seorang jagal di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro Dani Cahyono, yang menyebutkan pemotongan sapi di RPH di dekat Pasar Kota itu, rata-rata hanya berkisar 12-15 ekor/hari, sejak dua pekan lalu.
   
"Biasanya dalam kondisi normal bisa mencapai 20 ekor/harinya," ucapnya.
   
Mukayan juga pedagang daging sapi lainnya di Pasar Kota, menyebutkan harga daging sapi di pasar setempat masih tetap stabil berkisar Rp87.000-Rp95.000/kilogram, sejak sebulan lalu.
   
"Pedagang daging sapi sudah memperoleh untung, dengan harga di bawah Rp100 ribu/kilogram," katanya. (*)   

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015