Lamongan, (Antara Jatim) - Aparat Kepolisian Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, menggelar apel simulasi pengamanan pelaksanan Pilkada di Alun-alun setempat, sebagai antisipasi kerawanan kerusuhan saat pelaksanaan pesta demokrasi di wilayah itu.

Pemimpin Apel, Pj Bupati Lamongan Wahid Wahyudi, Rabu, mengatakan potensi kerawanan dapat terjadi di setiap tahapan Pilkada di berbagai daerah, sehingga perlu dikelola dan ditangani secara profesional, transparan dan akuntabel.

"Oleh karena itu saya meminta kepada jajaran pemerintahan, TNI dan Polri agar menjaga komitmen dan netralitas, serta tidak sampai terlibat dalam kegiatan politik praktis dalam penyelenggaraan Pilkada Lamongan," ucapnya.

Ia mengatakan, keterlibatan TNI, Polri dan jajaran pemerintahan dapat menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap aparat.

Wahyudi meminta kepada setiap aparat dalam pengamanan Pilkada untuk selalu menggelar operasi kewilayahan dengan sandi "Mantap Praja-Pilbup Lamongan 2015".

"Operasi kewilayahan mengedepankan kegiatan preventif dengan dukungan intelijen, penegakan hukum, kuratif dan rehabilitasi," ucapnya.

Ia mengatakan, operasi kewilayahan akan dilaksanakan selama 156 hari di seluruh wilayah Lamongan yang memiliki 2.557 Tempat Pemungutan Suara (TPS).

"Operasi kewilayahan ini perlu dioptimalkan melalui kerja sama antara Polres Lamongan, Kejaksaan Negeri Lamongan dan Panwaskab, sehingga dapat menyelesaikan setiap pelanggaran Pilkada," katanya.

Sementara itu dalam simulasi yang dilakukan, diskenariokan terjadi kerusuhan massa yang berawal dari dicurinya kotak suara di salah satu TPS.

Namun dengan sigap kerusuhan massa dapat ditertibkan aparat gabungan TNI dan Polri melalui Standar Operasional Prosedur (SOP) penanganan gangguan keamanan.

Sementara itu, tiga pasangan calon yang maju dalam Pilkada Lamongan masing-masing adalah nomor urut 1 Mujianto-Sueb, nomor urut 2 Fadeli-Kartika Hidayati, dan pasangan urut 3 Nur Salim-Edy Wijaya.(*)

Pewarta: Abdul Malik Ibrahim

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015