Surabaya (Antara Jatim) - Sebanyak empat orang dalam satu keluarga yang merupakan calon haji dari Surabaya, Jawa Timur, Senin siang, mendatangi Kantor Sekretariat Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya untuk memprotes masalah visa mereka yang belum selesai.
     
"Bagaimana bisa, saya sekeluarga ada empat orang kok ada satu yang belum mendapat visa (surat izin masuk negara lain), padahal kami harus berangkat malam ini," kata warga Kedungasem, Surabaya, Muhammad Hisyam.
     
Hisyam mendatangi Kantor Sekretariat PPIH Embarkasi Surabaya bersama istri yakni Sriatik Binti Adi Rahmad dan kedua anaknya yakni Riska dan Naufal, karena justru visa Sriatik yang belum selesai.
     
"Saya dan keluarga selalu bersama-sama mengurus persyaratan administrasi sampai pelunasan, jadi mestinya kami bisa berangkat bersama-sama pada Senin (24/8) malam ini, tapi nyatanya juga tidak bisa," katanya.
     
Kepada petugas yang menerima mereka, Hisyam yang merupakan Calhaj Kloter 6 (Bondowoso, Situbondo, Surabaya) itu mengancam akan membatalkan keberangkatan ke Tanah Suci jika visa sang istri belum selesai hingga gelombang pertama berakhir pada 2 September 2015.
     
"Kalau sampai gelombang pertama pemberangkatan tidak ada kejelasan, saya minta keberangkatan saya sekeluarga ditunda tahun depan saja. Pokoknya, saya sekeluarga harus berangkat bersama-sama," katanya.
     
Selain memberikan ancaman itu, Hisyam dan keluarganya juga tidak mau tinggal di asrama haji untuk menunggu penyelesaian visa milik keluarganya, namun mereka memilih untuk menunggu kabar dari rumahnya di Kedungasem.
     
Menanggapi hal itu, Kabid Haji dan Umrah Kemenag Jatim HM Sakur menegaskan bahwa masalah visa itu di luar domain Kemenag, melainkan sepenuhnya menjadi kewenangan Pemerintah Arab Saudi melalui Kedubes di Jakarta.
     
"Kami berharap para calon haji untuk bersabar dan tidak galau atau gelisah, karena perkembangan penanganan haji untuk Calhaj Jatim sudah cukup luar biasa sejak Jumat hingga saat ini, Pada Jumat (21/8) lalu tercatat 6.907 calhaj belum menerima visa, namun pada Minggu (23/8) tercatat 4.000-an calhaj yang visa-nya belum selesai. Hari ini (24/8) sudah tinggal 900-an," katanya. (*)

Pewarta: Edy M Yakub

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015