Sidoarjo (Antara Jatim) - Petani tambak yang ada di Kecamatan Sedati, Sidoarjo, Jawa Timur mendesak kepada pemerintah kabupaten setempat untuk melakukan normalisasi sungai yang digunakan untuk mengairi tambak mereka.
Salah seorang petani tambak di Kalanganyar Kabupaten Sidoarjo, Medy K, Sabtu, mengatakan saat ini aliran sungai yang digunakan untuk mengairi tambak mereka banyak yang tersendat oleh lumpur.
"Terlebih pada saat musim kemarau seperti sekarang ini, aliran air yang ada di sungai tersebut tidak bisa berjalan dengan lancar," katanya.
Ia mengemukakan, saat ini air dari hulu tidak bisa langsung berjalan lancar ke laut, begitu pula sebaliknya air laut tidak bisa langsung masuk ke aliran sungai pada saat pasang.
"Kami juga mengeluhkan buruknya kualitas air sungai yang saat ini banyak mengandung limbah dan juga sampah sehingga sangat mengganggu kebutuhan petani tambak seperti kami," katanya.
Ia mengatakan, revitalisasi sungai merupakan salah satu langkah bagus untuk mendapatkan kualitas air yang bagus untuk mengairi tambak.
"Kami berharap Pemerintah Kabupaten Sidoarjo segera turun tangan untuk memaksimalkan fungsi sungai yang saat ini menjadi tumpuan utama petani tambak mendapatkan pasokan air," katanya.
Selama musim kemarau ini pihaknya juga beralih dengan memelihara ikan bandeng karena ikan tersebut lebih kuat dan tahan dengan kualitas air yang asin saat musim kemarau.
Para petani tambak ini juga terpaksa harus menggunakan pompa air diesel untuk menambah pasokan air dari sungai untuk dialirkan ke dalam tambak mereka saat musim kemarau.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
Salah seorang petani tambak di Kalanganyar Kabupaten Sidoarjo, Medy K, Sabtu, mengatakan saat ini aliran sungai yang digunakan untuk mengairi tambak mereka banyak yang tersendat oleh lumpur.
"Terlebih pada saat musim kemarau seperti sekarang ini, aliran air yang ada di sungai tersebut tidak bisa berjalan dengan lancar," katanya.
Ia mengemukakan, saat ini air dari hulu tidak bisa langsung berjalan lancar ke laut, begitu pula sebaliknya air laut tidak bisa langsung masuk ke aliran sungai pada saat pasang.
"Kami juga mengeluhkan buruknya kualitas air sungai yang saat ini banyak mengandung limbah dan juga sampah sehingga sangat mengganggu kebutuhan petani tambak seperti kami," katanya.
Ia mengatakan, revitalisasi sungai merupakan salah satu langkah bagus untuk mendapatkan kualitas air yang bagus untuk mengairi tambak.
"Kami berharap Pemerintah Kabupaten Sidoarjo segera turun tangan untuk memaksimalkan fungsi sungai yang saat ini menjadi tumpuan utama petani tambak mendapatkan pasokan air," katanya.
Selama musim kemarau ini pihaknya juga beralih dengan memelihara ikan bandeng karena ikan tersebut lebih kuat dan tahan dengan kualitas air yang asin saat musim kemarau.
Para petani tambak ini juga terpaksa harus menggunakan pompa air diesel untuk menambah pasokan air dari sungai untuk dialirkan ke dalam tambak mereka saat musim kemarau.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015