Sumenep (Antara Jatim) - Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Sumenep menyatakan panen tembakau oleh petani setempat pada pekan ini sekitar 40 persen dari lahan tanam sekitar 15 ribu hektare.
"Petani tembakau di Sumenep sudah melakukan panen sejak pekan lalu. Namun, tembakau yang dipanen itu masih di bawah 50 persen atau masih lebih banyak yang belum dipanen," kata Kepala Dishutbun Sumenep, Herman Poernomo di Sumenep, Jawa Timur, Kamis.
Ia menjelaskan, sesuai laporan dari stafnya, lahan yang ditanami tembakau oleh petani pada tahun ini sekitar 15 ribu hektare atau di bawah proyeksi ideal seluas 21.093 hektare.
Sesuai surat edaran dari Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur, proyeksi ideal lahan tanam tembakau di Sumenep pada tahun ini ditetapkan seluas 21.893 hektare dengan estimasi produksi sebanyak 13.136 ton tembakau rajangan.
"Ada ribuan hektare lahan yang biasanya ditanami tembakau ternyata dibiarkan. Sesuai hasil pengecekan lapangan oleh kami, petani khawatir musim kemarau tahun ini masuk kategori kemarau basah dan itu tidak menguntungkan untuk menanam tembakau," ujarnya.
Pada pekan ini, kata dia, sesuai surat pemberitahuan yang diterimanya, sudah ada perwakilan salah satu pabrik rokok yang telah melakukan pembelian tembakau rajangan di Sumenep.
"Kami telah menerima surat pemberitahuan dari dua perwakilan pabrik rokok tentang rencana pembelian tembakau rajangan di Sumenep," kata Ipung, sapaan Herman Poernomo.
Sementara perwakilan dari satu pabrik rokok lainnya akan membeli tembakau rajangan di Sumenep sejak 25 Agustus 2015.
Ia juga mengemukakan, dalam waktu dekat, pihaknya akan mengunjungi perwakilan pabrik rokok yang telah melakukan pembelian tembakau rajangan di Sumenep.
"Kunjungan tersebut dalam rangka koordinasi sekaligus untuk meminta perwakilan pabrik rokok yang ada di Sumenep menyerap (membeli) tembakau rajangan sebanyak-banyaknya," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015