Kediri (Antara Jatim) - Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menyatakan bahwa di daerah ini masih surplus daging sapi, sehingga tidak kesulitan mendapatkan daging dan harga pun masih stabil.
"Stok di kami masih melimpah, jadi tidak kesulitan untuk mendapatkan daging," kata Kepala Bidang Perikanan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Kediri Nur Hafid di Kediri, Rabu.
Ia mengatakan stok sapi lokal siap potong serta sapi perah pada Juni 2015 mencapai 208.049 ekor, sementara kambing lokal ada 135.280 ekor dan untuk jenis domba ada 42.679 ekor.
Nur mengatakan, stok itu sangat mencukupi kebutuhan daging di Kabupaten Kediri. Per bulan, kebutuhan daging di daerah ini mencapai 232.441 kilogram, sehingga jika dibandingkan dengan stok yang ada masih melimpah. Dengan stok itu, dipastikan ada surplus sampai 2,3 juta kilogram.
Ia mengatakan, Kabupaten Kediri juga tidak berimbas dengan harga daging yang mahal serta kelangkaan stok. Kondisi itu terjadi di wilayah kota besar, Jabodetabek. Saat ini, harga daging sapi di pasar masih stabil, sekitar Rp95 ribu sampai Rp99 ribu per kilogram.
Di Kabupaten Kediri, lanjut dia, terdapat dua rumah potong hewan yang terletak di Kecamatan Pare dan Wates. Di satu RPH, bisa memotong sampai sembilan ekor sapi. Mayoritas daging itu untuk memenuhi kebutuhan lokal di daerah.
Nur mengatakan, daging yang beredar di Kabupaten Kediri mayoritas daging sapi jenis lokal, sementara daging impor hanya untuk memenuhi pasar khusus. Selain itu, Pemprov Jatim juga sudah memberikan batasan untuk daging impor.
Walaupun stok masih melimpah, ia mengatakan pemerintah tidak bisa memberikan intervensi kepada para pedagang untuk menjual barang dagangannya, terutama ke wilayah kota besar seperti Jabodetabek, yang saat ini langka daging.
Ia juga menyadari, alasan dari sejumlah pengepul yang menyebut jika terkendala dengan harga daging sapi lokal yang lebih mahal jika dibandingkan dengan harga daging sapi impor. Hal itu memicu, masih sulitnya serta mahalnya harga daging di pasar. Namun, menurut dia, harga itu juga sepadan dengan harga daging sapi yang memang mahal.
"Kami sifatnya menganjurkan, guna membantu pemerintah untuk menstabilkan harga daging," kata Nur. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
"Stok di kami masih melimpah, jadi tidak kesulitan untuk mendapatkan daging," kata Kepala Bidang Perikanan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Kediri Nur Hafid di Kediri, Rabu.
Ia mengatakan stok sapi lokal siap potong serta sapi perah pada Juni 2015 mencapai 208.049 ekor, sementara kambing lokal ada 135.280 ekor dan untuk jenis domba ada 42.679 ekor.
Nur mengatakan, stok itu sangat mencukupi kebutuhan daging di Kabupaten Kediri. Per bulan, kebutuhan daging di daerah ini mencapai 232.441 kilogram, sehingga jika dibandingkan dengan stok yang ada masih melimpah. Dengan stok itu, dipastikan ada surplus sampai 2,3 juta kilogram.
Ia mengatakan, Kabupaten Kediri juga tidak berimbas dengan harga daging yang mahal serta kelangkaan stok. Kondisi itu terjadi di wilayah kota besar, Jabodetabek. Saat ini, harga daging sapi di pasar masih stabil, sekitar Rp95 ribu sampai Rp99 ribu per kilogram.
Di Kabupaten Kediri, lanjut dia, terdapat dua rumah potong hewan yang terletak di Kecamatan Pare dan Wates. Di satu RPH, bisa memotong sampai sembilan ekor sapi. Mayoritas daging itu untuk memenuhi kebutuhan lokal di daerah.
Nur mengatakan, daging yang beredar di Kabupaten Kediri mayoritas daging sapi jenis lokal, sementara daging impor hanya untuk memenuhi pasar khusus. Selain itu, Pemprov Jatim juga sudah memberikan batasan untuk daging impor.
Walaupun stok masih melimpah, ia mengatakan pemerintah tidak bisa memberikan intervensi kepada para pedagang untuk menjual barang dagangannya, terutama ke wilayah kota besar seperti Jabodetabek, yang saat ini langka daging.
Ia juga menyadari, alasan dari sejumlah pengepul yang menyebut jika terkendala dengan harga daging sapi lokal yang lebih mahal jika dibandingkan dengan harga daging sapi impor. Hal itu memicu, masih sulitnya serta mahalnya harga daging di pasar. Namun, menurut dia, harga itu juga sepadan dengan harga daging sapi yang memang mahal.
"Kami sifatnya menganjurkan, guna membantu pemerintah untuk menstabilkan harga daging," kata Nur. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015