Surabaya (Antara Jatim) - DPD Partai Demokrat Jawa Timur menjamin tidak ada barter politik pada masa perpanjangan pendaftaran pilkada kedua antara mensukseskan calon petahan yang diusung PDIP di Pilkada Surabaya dengan calon petahan yang diusung Demokrat di Pilkada Pacitan.

"Tidak mungkin ada barter. Kita sama-sama tahu di Surabaya, partai yang bisa mengusung sendiri adalah PDIP yang lain tidak bisa. Begitu juga di Pacitan, hanya Demokrat yang bisa mencalonkan," kata Sekretaris DPD Partai Demokrat Jatim Bonnie Laksamana kepada Antara di Surabaya, Minggu.
    
Sehingga, lanjut dia, tidak mungkin ada barter Pilkada Pacitan dan Surabaya karena jika memang ada barter tentunya itu juga tergantung pada partai lain dan itu sulit dilakukan.
    
"Alasannya masuk akal dan mendasar. Tapi saya rasa tidak ada itu barter," katanya.
    
Ia mengatakan pihaknya saat ini belum memantau pelaksanaan perpanjangan pendaftaran Pilkada Pacitan. "Pacitan belum memantau, soal ada dan tidak adanya calon lain, kami tidak bisa mempengaruhi apa-apa. Kalau soal lawan muncul apa tidak, kami kembalikan ke paprol, di sana kami tidak bisa mengintervensi mereka," ujarnya.
    
Saat ini, lanjut dia, pihaknya mulai Minggu ini akan melakukan konsolidasi dengan semua parpol di Koalisi Majapahit. "Saya akan berupaya bertemu dengan mereka siapa tau ada perubahan, kami akan mencoba bicara dengan parpol lain, baik di tingkat Jatim dan Surabaya," ujarnya.
    
Namun demikian, lanjut dia, pihaknya mempersilahkan DPC Demokrat Surabaya berkomunkasi dulu dengan partai-partai di Surabaya, baru kemudian ditingkatkan ke level di atasnya. "Sehingga tidak ada unsur yang ditinggal," ujarnya.
    
Ia mengatakan konstelasi politik saat ini sangat mepet, sehingga pihaknya betul-betul perlu konsentrasi untuk mendapatkan calon. Ini dikarenakan tahapannya panjang yakni harus ke DPP untuk mengurus rekomendasi dan lainnya.
    
"Soal nama-nama cawali-cawawali, saya belum ingin sampaikan siapa- siapa saja yang sedang kita amati dan koordinasikan. Ini agar nanti yang sekali keluar tapi valid," katanya.
    
Saat ditanya, kapan calon yang diusung Demokrat akan didaftarkan ke KPU Surabaya, Bonnie mengatakan diperkirakan pada Senin (10/8) atau Selasa (11/8).
    
"Yang jelas tidak mungkin hari ini, besok (10/8) dan Selasa (11/8) kita lihat potensinya. Apakah persoalan rekomendasi dan adnimisntarsi lainnya nuntut apa tidak," katanya.
    
Selain itu, lanjut dia, pihaknya masih menunggu parpol lain untuk bisa diajak koalisi. "Kalau kita sudah dapat pasangan tapi tidak ada koalisi parpol ya repot juga gak bisa daftar. Semua tergantung komunikasi antarparpol," katanya.
    
Ia juga berharap enam parpol di Koalisi Majapahit yakni Gerindra, Golkar, PKS, PAN, PKB dan PPP kompak mendukung pasangan yang nantinya diusung Demokrat.
    
Saat ditanya jika tidak ada titik temu untuk mengusung calon, Bonie dengan diplomatis mengatakan Demokrat tidak mau pesimis karena tujuan Demokrat ingin mensukseskan Pilkada Surabaya.
    
"Kita akan lakukan yang terbaik, jangan pesimistis dulu," ujarnya.
    
Mengenai sikap Ketua DPD Golkar Jatim Soekarwo (Pakde Karwo) terkait hal ini, Bonnie mengatakan apa yang disampaikan sudah sesuai dengan sikap Pakde Karwo.
    
"Apa yang saya sampaikan sudah koordinasi dengan beliau (Pakde Karwo). Ini keputusan parpol, bukan keputusan saya sendiri, jadi harus dibicarakan semua," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015