Surabaya (Antara Jatim) - Ketua panitia daerah Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul menilai KH Ahmad Mustofa Bisri pantas dijadikan panutan bagi warga NU karena setia mengabdi meski tak menjadi pengurus.

"Orang seperti dia pantas menjadi panutan dan contoh kita, sebab bukan jabatan yang dikejar. Beliau itu jadi pengurus atau tidak, tetap mengabdi ke NU," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Jumat.

Menurut dia, Gus Mus (sapaan akrab KH Ahmad Mustofa Bisri) merupakan ulama dan kiai sejati, sebab tidak tidak pernah mengejar jabatan di NU, malah faktanya jabatan yang mengejarnya.

Eks ketua umum Gerakan Pemuda Ansor tersebut juga mengaku terharu karena telah menerima ucapan selamat atas terselenggaranya Muktamar di Jombang.

"Ini yang membuat saya sangat terharu. Beliau menyempatkan mengirim pesan singkat melalui ponsel atas kesuksesan Muktamar ke-33 NU," ucap eks Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal tersebut.

Ia juga mengaku sampai saat ini heran dengan pilihan Gus Mus yang tidak mau menjadi Rois Aam untuk periode 2015–2020 meski terpilih.

"Padahal beliau sudah resmi ditetapkan sebagai Rois Aam, dan itu sah, namun tetap tidak mau  dan memilih mengundurkan diri. Beliau khawatir nanti dipahami secara keliru oleh umat NU," katanya

Wakil Gubernur Jawa Timur tersebut juga menilai bahwa fenomena seperti ini bisa menjadi pelajaran bagi masyarakat, terutama warga NU untuk tidak mengejar jabatan.

Pada Muktamar ke-33 NU di Jombang, 1-5 Agustus 2015, terpilih KH Said Aqil Siradj menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) secara aklamasi setelah pesaingnya, As'ad Ali Said, menyatakan mundur pada pemilihan putaran kedua.

Sedangkan, posisi Rais Aam dijabat oleh KH Ma'ruf Amin usai Rais Aam terpilih KH Ahmad Mustofa Bisri memilih mundur. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015