Bojonegoro (Antara Jatim) - Pengawas proyek Blok Cepu dari SKK Migas Yulius Wiratno menyatakan produksi puncak minyak Blok Cepu 165 ribu barel/hari di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur yang dijadwalkan berkisar Agustus-September 2015, bisa mundur.
    
"Jelas produksi puncak minyak Blok Cepu 165 ribu barel/hari, akan mundur, terkena dampak aksi massa tenaga kerja proyek Blok Cepu," katanya, di Bojonegoro, Minggu.
    
Lebih lanjut ia menjelaskan perbaikan lokasi kerja proyek Blok Cepu, akan membutuhkan waktu cukup lama, karena banyaknya peralatan kantor yang rusak, akibat amuk massa tenaga kerja.
    
"Belum bisa ditentukan kapan produksi puncak 165 ribu barel bisa terealisasi, sebab banyak peralatan kantor yang rusak," tandasnya.
    
Ditanya apa saja kerusakan yang terjadi, ia mengaku tidak hapal, tapi di antaranya, komputer juga benda-benda lainnya di dalam kantor, termasuk kaca sejumlah gedung perkantoran milik PT Tripatra-Samsung, Jakarta.
    
"Kaca-kaca gedung perkantoran hampir semuanya pecah, karena dilempari massa dengan berbagai benda, termasuk alat perkantoran juga dirusak," jelas Yulius, yang ketika terjadi amuk massa berada di dalam salah satu gedung PT Tripatra di lokasi kejadian.(*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015