Surabaya (Antara Jatim) - Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) Jawa Timur manargetkan juara umum dan meraih 10 medali emas pada Pra PON di Bekasi dan DKI Jakarta yang diselenggarakan pada 28-31 September 2015.
"Kami optimistis akan menyabet 10 medali emas, sekaligus meraih juara umum di Pra PON mendatang," ujar Kepala Pelatih Selam Jawa Timur Nurul Anshori kepada wartawan di Surabaya, Kamis.
Keoptimistisan selam Jatim tidak lepas dari kekuatan tim yang membawa 27 atlet sehingga peluang meraih juara umum dan mendulang banyak medali sangat terbuka lebar.
Pra PON selam akan memperebutkan 22 medali emas dan pertandingan akan digelar di dua daerah, yakni Bekasi sebagai venue kolam renang dan Ibu kota Jakarta sebagai venue laut.
Sebagai bentuk persiapan, para atlet-atlet selam Jatim saat ini ditempa pelatihan dan serangkaian program, mulai dari latihan di dalam air hingga di darat yang masih menjadi hal awam bagi atlet.
"Kalau latihan di dalam air, bagi atlet selam itu sudah biasa. Tapi kali ini saya buat program seperti latihan atletik, yakni lari jarak pendek hingga jarak jauh," katanya.
Program lari ini dilakukan setiap sore dengan tahapan porsi jarak pendek, yakni 100 meter, jarak menengah 500 meter dan jarak panjang 1.600 meter.
Di selam, lanjut dia, tidak hanya dibutuhkan ketahanan saja, namun juga dipantau VO2Max untuk mengukur pernafasan sehingga mampu bertahan lama di dalam air. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
"Kami optimistis akan menyabet 10 medali emas, sekaligus meraih juara umum di Pra PON mendatang," ujar Kepala Pelatih Selam Jawa Timur Nurul Anshori kepada wartawan di Surabaya, Kamis.
Keoptimistisan selam Jatim tidak lepas dari kekuatan tim yang membawa 27 atlet sehingga peluang meraih juara umum dan mendulang banyak medali sangat terbuka lebar.
Pra PON selam akan memperebutkan 22 medali emas dan pertandingan akan digelar di dua daerah, yakni Bekasi sebagai venue kolam renang dan Ibu kota Jakarta sebagai venue laut.
Sebagai bentuk persiapan, para atlet-atlet selam Jatim saat ini ditempa pelatihan dan serangkaian program, mulai dari latihan di dalam air hingga di darat yang masih menjadi hal awam bagi atlet.
"Kalau latihan di dalam air, bagi atlet selam itu sudah biasa. Tapi kali ini saya buat program seperti latihan atletik, yakni lari jarak pendek hingga jarak jauh," katanya.
Program lari ini dilakukan setiap sore dengan tahapan porsi jarak pendek, yakni 100 meter, jarak menengah 500 meter dan jarak panjang 1.600 meter.
Di selam, lanjut dia, tidak hanya dibutuhkan ketahanan saja, namun juga dipantau VO2Max untuk mengukur pernafasan sehingga mampu bertahan lama di dalam air. (*)
Editor : FAROCHA
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015