Lamongan, (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, memprediksi sebanyak 38 desa pada 10 kecamatan di wilayah itu yang berpotensi mengalami kekeringan saat kemarau dari total ratusan desa yang ada di wilayah setempat.
Kepala Pelaksana BPBD Lamongan Suprapto di Lamongan, Senin, mengatakan prediksi itu berdasarkan analisa wilayah yang telah dilakukan dengan dasar sesuai data kekeringan dua tahun lalu.
"Data dua tahun lalu itu masih relevan, tapi akan terus di-update berdasar kejadian terbaru," ucapnya.
Untuk itu, kata Suprapto, sebagai antisipasi telah menyiapkan dua unit armada pengangkut air untuk membantu masyarakat yang membutuhkan air bersih dan rencananya setiap kendaraan memiliki kapasitas angkut air bersih hingga 6.000 liter.
"Kami sudah menyiapkan dua unit armada untuk menyalurkan air bersih secara gratis, namun bagi masyarakat yang ingin mendapatkan bantuan air bersih di luar 38 desa bisa mengirimkan surat yang ditandatangani kepala desa dengan mengetahui Camat, lalu surat tersebut ditujukan kepada Bupati Lamongan dengan tembusan kepada BPBD," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
Kepala Pelaksana BPBD Lamongan Suprapto di Lamongan, Senin, mengatakan prediksi itu berdasarkan analisa wilayah yang telah dilakukan dengan dasar sesuai data kekeringan dua tahun lalu.
"Data dua tahun lalu itu masih relevan, tapi akan terus di-update berdasar kejadian terbaru," ucapnya.
Untuk itu, kata Suprapto, sebagai antisipasi telah menyiapkan dua unit armada pengangkut air untuk membantu masyarakat yang membutuhkan air bersih dan rencananya setiap kendaraan memiliki kapasitas angkut air bersih hingga 6.000 liter.
"Kami sudah menyiapkan dua unit armada untuk menyalurkan air bersih secara gratis, namun bagi masyarakat yang ingin mendapatkan bantuan air bersih di luar 38 desa bisa mengirimkan surat yang ditandatangani kepala desa dengan mengetahui Camat, lalu surat tersebut ditujukan kepada Bupati Lamongan dengan tembusan kepada BPBD," katanya.(*)
Editor : Akhmad Munir
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015