Pasuruan (Antara Jatim) - Sejumlah siswa baru di SDN Kedungringin III, Desa Kedungringin, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan berbondong-bondong untuk memperebutkan posisi bangku yang ada di kelas pada hari pertama sekolah.

"Perilaku para siswa yang didampingi orangtuanya tersebut sudah menjadi tradisi sejak beberapa tahun silam. Mereka yang berebut kursi belajar itu tidak hanya dilakukan oleh siswa baru yang diterima saja, melainkan juga siswa yang juga sudah naik kelas," kata Petugas Kebersihan SDN Kedungringin III, Sulistiadi, Senin.

Bahkan, ia menambahkan para siswa itu memperebutkan kursi belajar sesaat setelah mereka mendapat rapot atau beberapa minggu yang lalu dengan ditandai oleh masing-masing siswa agar tidak dikuasai oleh siswa lainnya.

"Sejak sebulan yang lalu atau pada awal liburan para wali murid sudah membuat pihak sekolah kewalahan dengan perilaku para walimurid yang meng-kaveling bangku untuk anaknya. Bangku yang dipilih ditandai dengan beberapa tulisan tanda nama siswa serta mengikat tas sekolah siswa di bangku yang diinginkan," ujarnya.

Ia mengatakan, setelah bangku yang dipilih tersebut ditandai dengan menggunakan alat tulis atau dengan tas sekolah, wali murid akan terus memantau ke sekolah agar tidak ada yang mengganti. Jika ada yang mengganti dan ketahuan oleh wali murid, maka mereka akan protes kepada pihak sekolah.

Di sisi lain, wali murid yang baru diterima di SDN Kedungringin III, Yustiono,  mengatakan posisi kursi belajar yang berada di depan sangat mempengaruhi penerimaan materi pelajaran yang diberikan oleh guru, sehingga ia bersikeras agar anaknya mendapat bangku yang paling depan dengan memberikan tanda di bangkunya.

"Mencari tempat duduk untuk anak di depan agar jika nanti belajar bisa memperhatikan dan bisa menangkap semua materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Jika tidak berebut bangku, nanti anak saya akan duduk dibangku paling belakang dan pasti akan tertinggal pelajaran,” ungkapnya.

Sementara itu, salah satu guru SDN Kedungringin III, Saikhu mengakui jika para wali murid dan murid masih mengikuti tradisi berebut bangku di kursi terdepan dengan menandai nama kursi belajarnya dengan alat tulis maupun tas sekolah. (*)

Pewarta: Laily Widya Arisandhi

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015