Trenggalek (Antara Jatim) - Badan SAR Nasional beserta jajaran kepolisian masih terus berupaya menyisir Pantai Pelang dan sekitarnya di Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur untuk menemukan dua wisatawan yang hilang terseret ombak sejak Kamis (23/7).
    
"Kami sudah tiga kali turun untuk melakukan penyisiran, namun memang belum ada yang melihat jasad korban," kata Kepala Polsek Panggul, AKP Wajib Santoso dikonfirmasi melalui telepon, Sabtu.
    
Tidak hanya mengerahkan anggota Basarnas Trenggalek, proses pencarian juga melibatkan sejumlah nelayan lokal untuk menyisir kawasan perairan yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia tersebut.
    
Namun hingga dua hari dua malam proses pencarian, jasad kedua wisatawan lokal asal Tulungagung tersebut tak kunjung ditemukan.
    
Diduga, tubuh atau jasad mereka masih tersangkut di dasar palung atau terseret arus hingga masuk wilayah pantai lain arah Munjungan dan sekitarnya.
    
Menurutnya, tim gabungan akan berusaha semaksimal mungkin, agar kedua korban tenggelam tersebut bisa segera diketemukan.
    
Namun demikian, proses pencarian korban harus ektra sabar dan hati-hati, mengingat kondisi gelombang di kawasan Pantai Pelang relatif tinggi.  
    
"Kalau memang kondisinya tida memungkinkan, maka kami akan istirahat dulu, baru setelah gelombang mulai reda, dilanjutkan lagi," ujarnya.
    
Untuk kondisi malam hari, tim pencari memilih untuk berisirahat dan melanjutkan proses pencarian pada keeokan harinya, karena visibiltas yang terbatas dan tidak efektif untuk melakukan penyisiran.
    
Sebelumnya dua wisatawan Pantai Pelang, Trenggalek hilang setelah terseret ombak besar. Korban adalah Mohammad Wahyu dan Gigih Wiranto, keduanya warga Desa Sobontoro, Kecamatan Boyolangu Tulungagung.
    
Kejadian hilangnya wisatawan tersebut terjadi saat keduannya bermain ombak di kawasan pantai, pada saat yang bersamaan tiba-tiba muncul gelombang besar dan menyeret kedua korban hingga ke tengah laut.
    
Korban sempat berteriak minta tolong kepada pengunjung pantai yang lain, namun warga tidak bisa berbuat banyak karena takut terseret ombak besar. Dua buah kapal nelayan yang di terjunkan ke lokasi kejadian sempat melihat juluran tangan salah satu korban, namun gagal dievakuasi karena kembali terhantam ombak besar.
    
"Saat mau didekati muncul gelombang besar sebanyak tiga kali dan akhirnya hilang," katanya. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015