Surabaya (Antara Jatim) - Sejumlah tokoh asal Madura akan berkumpul dalam sebuah pertemuan membahas dan mewacanakan pembentukan provinsi setelah melihat potensi perekonomian di pulau tersebut sangat menjanjikan.

"Mereka tokoh-tokoh Madura yang menasional dan akan dimintai masukan, apakah layak atau tidak jika Madura menjadi provinsi," ujar Ketua Ikatan Keluarga Madura (Ikama) Jawa Timur Buchori Imron di Surabaya, Kamis.

Sejumlah tokoh yang akan diundang antara lain mantan Kapolri Jenderal (Purn) Rusmahandi, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfudz MD, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, dan sejumlah tokoh lainnya.

Menurut dia, tingkat perekonomian di "Pulau Garam" memiliki potensi positif jika dikelola dengan baik dan tentu saja berimbas pada masyarakatnya juga.

"Sekarang ini Madura tergolong masuk daerah miskin dan APBD rendah. Padahal di sana potensinya sangat besar, baik pertambangan maupun wisatanya," kata pria yang juga politisi tersebut.

Ia menjelaskan, di pulau berpenduduk lebih dari sejuta jiwa tersebut kini memiliki sekitar 28 sumur untuk pertambangan perminyakan, bahkan ada beberapa lainnya yang masih digali.

Selain itu, kata dia, kawasan pariwisata menjadi destinasi untuk mendulang rupiah, meski saat ini seolah terpendam karena kurang baiknya pengelolaan, baik pemerintah kabupaten maupun pemerintah provinsi setempat.

"Tidak itu saja, di Madura potensi pendidikannya juga bagus, terutama pondok pesantrennya. Terbukti, ratusan profesor, guru besar bahkan tokoh-tokoh nasional adalah kelahiran Madura," ucapnya.

Karena itulah, lanjut dia, wacana Madura menjadi sebuah provinsi dan berpisah dengan Jawa Timur menjadi isu yang dinilainya tepat untuk dibahas.

"Kalau memang layak maka Madura bisa membiayai sendiri kehidupan masyarakatnya. Pengembangan perekonomiannya juga diyakini akan bagus," kata Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Surabaya tersebut.

Sementara itu, pertemuan para pengurus dan anggota IKAMA akan digelar di Universitas Trunojoyo Bangkalan, Madura, pada Sabtu, 25 Juli 2015.

Total sekitar 1.000 undangan sudah disebar dalam pertemuan yang dikemas dalam bentuk halal bi halal dalam rangka Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah tersebut.

Selain mengundang pengurus pusat dan anggota IKAMA, tokoh-tokoh nasional kelahiran dan keturunan Madura, turut diundang sejumlah lembaga swadaya masyarakat, organisasi masyarakat, serta elemen-elemen Madura, seperti Forum Madura Bersatu (Formabes), Ikatan Keluarga Madura (Ikamra), Ikatan Keluarga Madura Indonesia (IKMI) dan lainnya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015