Surabaya (Antara Jatim) - Sejumlah taman di Kota Surabaya menjadi tempat wisata alternatif dalam rangka menyambut libur Lebaran 2015 bagi warga setempat dan sekitarnya karena dipandang lebih sederhana dan murah.
"Kalau di taman ini gratis dan mainannya cukup banyak. Anak-anak juga tidak butuh waktu lama bermain," ujar Ismil, salah seorang warga asal Kenjeran ketika ditemui di Taman Mundu Jalan Tambaksari Surabaya, Minggu.
Bapak satu anak tersebut mengaku memilih Taman Mundu sebagai alternatif juga karena merasa bosan dengan tempat wisata di Surabaya yang pernah dikunjunginya semua.
"Kalau Pantai Kenjeran dekat rumah dan sering, Kebun Binatang juga tiap libur Lebaran ke sana. Sebenarnya kalau taman memang sering sih, tapi anak tidak cepat bosan karena tidak lama jalan-jalannya," ucapnya membandingkan.
Pantauan di Taman Mundu, sejak Sabtu-Minggu atau sehari dan dua hari setelah Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah, ratusan warga bersama anak-anaknya mengunjungi taman yang berada tepat di depan Gelora 10 Nopember itu.
Berbagai permainan disuguhkan, seperti mobil atau motor mini, kereta kelinci, odong-odong, hingga mainan-mainan taman yang menjadi favorit anak berusia 3-10 tahun.
Pandangan tak jauh berbeda terlihat di Taman Bungkul Jalan Raya Darmo Surabaya yang dikunjungi mayoritas keluarga bersama anak-anaknya.
Salah seorang warga asal Kutisari, Faizal, mengaku datang ke Taman Bungkul bersama dua anaknya untuk mengajak bermain sekaligus menikmati kuliner yang ada di sana.
"Sebenarnya niatan ingin ke Kebun Binatang Surabaya, tapi kok ramai sekali kelihatannya. Makanya saya ajak ke Taman Bungkul saja sebagai alternatif," katanya.
Pria keturunan Arab-Madura tersebut juga menilai taman-taman di Surabaya cukup bisa menghibur anak-anaknya karena hampir seluruhnya memiliki air mancur.
"Anak-anak itu suka sama air mancur. Kalau sudah diajak lihat air, mereka suka, bahkan minta mainan air," katanya.
Sementara itu, Selain Taman Mundu dan Taman Bungkul, sejumlah taman lainnya yang ramai dikunjungi sebagai wisata alternatif adalah Taman Prestasi, Taman Buah, Taman Lansia, air mancur depan Balai Kota Surabaya dan beberapa taman lainnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
"Kalau di taman ini gratis dan mainannya cukup banyak. Anak-anak juga tidak butuh waktu lama bermain," ujar Ismil, salah seorang warga asal Kenjeran ketika ditemui di Taman Mundu Jalan Tambaksari Surabaya, Minggu.
Bapak satu anak tersebut mengaku memilih Taman Mundu sebagai alternatif juga karena merasa bosan dengan tempat wisata di Surabaya yang pernah dikunjunginya semua.
"Kalau Pantai Kenjeran dekat rumah dan sering, Kebun Binatang juga tiap libur Lebaran ke sana. Sebenarnya kalau taman memang sering sih, tapi anak tidak cepat bosan karena tidak lama jalan-jalannya," ucapnya membandingkan.
Pantauan di Taman Mundu, sejak Sabtu-Minggu atau sehari dan dua hari setelah Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah, ratusan warga bersama anak-anaknya mengunjungi taman yang berada tepat di depan Gelora 10 Nopember itu.
Berbagai permainan disuguhkan, seperti mobil atau motor mini, kereta kelinci, odong-odong, hingga mainan-mainan taman yang menjadi favorit anak berusia 3-10 tahun.
Pandangan tak jauh berbeda terlihat di Taman Bungkul Jalan Raya Darmo Surabaya yang dikunjungi mayoritas keluarga bersama anak-anaknya.
Salah seorang warga asal Kutisari, Faizal, mengaku datang ke Taman Bungkul bersama dua anaknya untuk mengajak bermain sekaligus menikmati kuliner yang ada di sana.
"Sebenarnya niatan ingin ke Kebun Binatang Surabaya, tapi kok ramai sekali kelihatannya. Makanya saya ajak ke Taman Bungkul saja sebagai alternatif," katanya.
Pria keturunan Arab-Madura tersebut juga menilai taman-taman di Surabaya cukup bisa menghibur anak-anaknya karena hampir seluruhnya memiliki air mancur.
"Anak-anak itu suka sama air mancur. Kalau sudah diajak lihat air, mereka suka, bahkan minta mainan air," katanya.
Sementara itu, Selain Taman Mundu dan Taman Bungkul, sejumlah taman lainnya yang ramai dikunjungi sebagai wisata alternatif adalah Taman Prestasi, Taman Buah, Taman Lansia, air mancur depan Balai Kota Surabaya dan beberapa taman lainnya. (*)
Editor : Masuki M. Astro
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015