Surabaya (Antara Jatim) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengingatkan kepada petugas agar tidak membedakan apapun dalam melayani pemudik dalam rangka musim arus mudik dan balik Lebaran 2015.

"Meski bukan asal Jatim, jangan menolak dan membedakan dari mana, karena semua pemudik berhak mendapatkan sama," ujarnya di hadapan kepala satuan kerja perangkat daerah saat rapat evaluasi Ramadhan dan Lebaran di Gedung Grahadi Surabaya, Senin.

Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo tersebut meminta para kepala dinas, khususnya yang bertugas dalam pelayanan arus mudik, untuk mengingatkan karyawannya tak pandang bulu selama bertugas.

"Perspektif ini harus sama. Semua orang yang masuk wilayah Jatim baik itu dari luar provinsi dan berkartu identitas luar provinsi, jangan bedakan pelayanannya," katanya.

Ia juga berpesan agar SKPD tidak menunda-nunda keputusan dengan mengatasnamakan tidak menjadi kewenangannya, semisal persoalan jalan rusak dan kesehatan.

"Jangan sampai ada kalimat bukan tanggung jawab SKPD saya. Masyarakat itu tidak peduli, apakah itu jalan provinsi, kabupaten/kota atau jalan nasional. Begitu juga kalau ada yang sakit, tapi bukan warga Jatim. Jangan bedakan kita sebagai pemerintah harus turut bertanggung jawab," ucapnya.

Pada kesempatan tersebut, sejumlah kepala SKPD diberi waktu memaparkan di hadapan Soekarwo dan Sekdaprov Jatim Akhmad Sukardi terkait program pro rakyat yang dijalankannya selama Ramadhan.

Kesempatan pertama adalah Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Dahlan, kemudian Kepala Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan Wahid Wahyudi, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Warno Harisasono, dan Kepala Dinas Kesehatan Harsono.

Mendapat kesempatan pertama, Dahlan mengaku pihaknya siap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat yang melintasi jalan di Jatim.

Sejumlah program yang sudah dilaksanakan antara lain pekerjaan pemeliharaan infrastruktur jalan dan jembatan, peningkatan jalan, serta membersihkan jalan dari tumpukan material dan alat kerja.

"Kami juga melakukan percepatan atau penundaan kegiatan, memasang rambu dan petunjuk pengamanan bagi pengguna jalan, melakukan penanganan terhadap kondisi darurat seperti longsoran atau gunturan, jembatan rusak, serta menyediakan posko di 12 UPT," ucapnya.

Berikutnya, Wahid Wahyudi memaparkan program mudik gratis angkutan Lebaran, baik transportasi darat (bus dan kereta api) dan laut (kapal laut). (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015