Kediri (Antara Jatim) - Penjual jasa penukaran uang pecahan di Kota Kediri, Jawa Timur, meraup untung berlipat ganda dari hasil penukaran uang pecahan menjelang Hari Raya Idul Fitri 2015, dengan memberikan selisih sampai 10 persen.

"Biasanya jasa dari uang penukaran itu 10 persen. Nantinya masih dibagi lagi dengan pemilik uang ini," kata Pangat, salah seorang penjual jasa penukaran uang di Jalan PK Bangsa, Kota Kediri, Rabu.

Ia mengatakan, menjelang Lebaran, minat warga untuk menukarkan uang pecahan semakin besar. Dalam sehari, jika ramai, penukaran uang bisa sampai lebih dari Rp5 juta. Jumlah itu bisa naik drastis jika semakin mendekati Lebaran.

"Kalau hari sepi, sekitar Rp700 ribu dapat," kata warga Kecamatan Pesantren, Kota Kediri ini.

Ia mengatakan, setiap tahun selalu memanfaatkan agenda Lebaran untuk menjual jasa penukaran uang pecahan. Uang itu mulai dari pecahan kecil Rp2.000, Rp5.000, Rp10.000, sampai yang terbesar adalah Rp20.000.

Ia mengatakan, setiap kali mengambil uang pecahan itu sekitar Rp20 juta, dimana modal untuk uang itu dibagi antara dirinya dengan pemilik uang pecahan. Nantinya, hasil dari jasa penukaran uang itu masih dibagi dengan pemilik modal.

Wati, penjual jasa penukaran uang lainnya mengatakan jasa yang ia terima dari penukaran uang itu bisa untuk kebutuhan sehari-hari. Untuk saat ini, ia masih memungut jasa 10 persen per 100 lembar uang.

"Jika mendekati Lebaran, nanti bisa naik lagi, soalnya dari sana (tempat ia mengambil uang pecahan) juga naik, bisa sampai 15 persen," katanya.

Sementara itu, Nina, salah seorang warga yang menukarkan uang mengatakan ia tidak keberatan menukarkan uang pecahan kecil ke jasa penukaran, walaupun harus menambah 10 persen.

"Kalau ke bank, antre. Di sini, bisa langsung tukar," kata perempuan asal Jombang ini. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015