Bojonegoro (Antara Jatim) - Camat Kedewan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Moch. Tarom, mengatakan sejumlah investor menghentikan pengeboran sumur minyak di Kecamatan Kedewan, yang semula merupakan lapangan sumur minyak tua peninggalan Belanda, sejak dua pekan terakhir.
"Sejumlah ivestor minyak di lapangan sumur minyak tua menghentikan pengeboran dan membawa peralatan pengeboran juga peralatan lainnya keluar dari lokasi," katanya, di Bojonegoro, Senin (7/7).
Ia mengaku tidak tahu pasti penyebab investor lapangan sumur minyak tua meninggalkan lokasi, tapi langkah investor membawa pergi peralatan pengeboran miliknya tersebut bagus,sebab pengeboran yang dilakukan selama ini "ilegal".
"Dari data yang saya miliki sudah ada tiga investor yang peralatannya dibawa keluar lapangan," ucapnya.
Ia menyebutkan peralatan berat pengeboran yang dibawa keluar dari lapangan sumur minyak tua di Desa Kedewan, Kecamatan Kedewan, dengan jumlah 25 truk milik PT Kajoran Putra Utama, Jakarta, dengan sub kontraktornya.
Dari keterangan yang diperoleh, peralatan yang dibawa keluar tersebut dimanfaatkan kontraktor untuk melakukan pengeboran sumur minyak baru di Desa Kedewan, Kecamatan Kedewan.
Pengeboran yang sudah berlangsung selama sekitar 1 tahun tersebut, sudah mencapai kedalaman sekitar 700 meter, tapi belum menunjukkan ada tanda
Lokasi pengeboran tersebut, beberapa waktu lalu, pernah dikunjungi Panglima TNI Jenderal Moeldoko, dan jajaran Pertamina EP Asset IV Field Cepu, Jawa Tengah, selaku pemilik wilayah kuasa pertambangan.
"TNI akan menertibkan penambangan sumur minyak tua yang melanggar ketentuan," tegas Panglima Tinggi TNI Jenderal Moeldoko, ketika itu.
Komandan Kodim 0813 Letkol Kavaleri Donnova, yang dimintai konfirmasi, menjelaskan sejumlah anggota TNI dari Brigif 52 Kediri, melakukan penjagaan di lapangan sumur minyak tua untuk mencegah penambangan sumur minyak ilegal terus berlanjut.
"Anggota TNI melakukan sosialisasi agar tidak terjadi pelanggaran lagi," tandasnya.
Data dari Pertamina EP Asset IV Field Cepu, di Desa Wonocolo, Hargomulyo, Mbeji, Kecamatan Kedewan, terdapat 550 sumur minyak, di antaranya, yang merupakan sumur minyak tua 255 sumur minyak. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
"Sejumlah ivestor minyak di lapangan sumur minyak tua menghentikan pengeboran dan membawa peralatan pengeboran juga peralatan lainnya keluar dari lokasi," katanya, di Bojonegoro, Senin (7/7).
Ia mengaku tidak tahu pasti penyebab investor lapangan sumur minyak tua meninggalkan lokasi, tapi langkah investor membawa pergi peralatan pengeboran miliknya tersebut bagus,sebab pengeboran yang dilakukan selama ini "ilegal".
"Dari data yang saya miliki sudah ada tiga investor yang peralatannya dibawa keluar lapangan," ucapnya.
Ia menyebutkan peralatan berat pengeboran yang dibawa keluar dari lapangan sumur minyak tua di Desa Kedewan, Kecamatan Kedewan, dengan jumlah 25 truk milik PT Kajoran Putra Utama, Jakarta, dengan sub kontraktornya.
Dari keterangan yang diperoleh, peralatan yang dibawa keluar tersebut dimanfaatkan kontraktor untuk melakukan pengeboran sumur minyak baru di Desa Kedewan, Kecamatan Kedewan.
Pengeboran yang sudah berlangsung selama sekitar 1 tahun tersebut, sudah mencapai kedalaman sekitar 700 meter, tapi belum menunjukkan ada tanda
Lokasi pengeboran tersebut, beberapa waktu lalu, pernah dikunjungi Panglima TNI Jenderal Moeldoko, dan jajaran Pertamina EP Asset IV Field Cepu, Jawa Tengah, selaku pemilik wilayah kuasa pertambangan.
"TNI akan menertibkan penambangan sumur minyak tua yang melanggar ketentuan," tegas Panglima Tinggi TNI Jenderal Moeldoko, ketika itu.
Komandan Kodim 0813 Letkol Kavaleri Donnova, yang dimintai konfirmasi, menjelaskan sejumlah anggota TNI dari Brigif 52 Kediri, melakukan penjagaan di lapangan sumur minyak tua untuk mencegah penambangan sumur minyak ilegal terus berlanjut.
"Anggota TNI melakukan sosialisasi agar tidak terjadi pelanggaran lagi," tandasnya.
Data dari Pertamina EP Asset IV Field Cepu, di Desa Wonocolo, Hargomulyo, Mbeji, Kecamatan Kedewan, terdapat 550 sumur minyak, di antaranya, yang merupakan sumur minyak tua 255 sumur minyak. (*)
Editor : Slamet Hadi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015