Madiun (Antara Jatim) - Jenazah Sersan Dua (Serda) Syamsir Wanto, salah satu korban pesawat Hercules C-130 yang jatuh di Medan, dimakamkan secara militer di TPU Astono Praloyo, Kelurahan Madiun Lor, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, Jawa Timur, Kamis.
Jenazah Serda Syamsir yang dibawa dari Lanud Halim Perdana Kusumah, Jakarta, tiba di Lanud Iswahyudi Magetan pada Kamis sekitar pukul 16. 30 WIB.
Jenazah lalu dibawa dengan ambulans ke rumah duka yang berada di Jalan Borobudur, Kelurahan Madiun Lor, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, untuk disemayamkan dan dishalatkan. Lalu, korban dimakamkan di tempat pemakaman umum yang hanya berjarak sekitar 200 meter dari rumah duka.
Sejak mobil ambulans datang dan peti jenazah dikeluarkan, tangis kesedihan dari keluarga langsung pecah. Demikian juga, saat peti jenazah diturunkan memasuki liang lahat, istri korban, Anata Kumala Wardana, langsung pingsan di pemakaman.
Ayah Serda Samsir, Sujudi, mengatakan, pihak keluarga sudah merasa ikhlas dengan kepergian putranya tersebut. Namun ia berharap adanya bantuan untuk membesarkan dan biaya sekolah bagi kedua anak korban.
"Kami sudah ikhlas dengan kematian anak saya. Karena semua itu adalah takdir Ilahi. Kini yang menjadi pikiran kami adalah biaya hidup dan sekolah Destasya Gabriella Putri Syam (8) dan Ananda Riski Putra Syam (5), cucu saya (anak korban)," ungkapnya, usai pemakaman.
Serda Syamsir Wanto, merupakan anak tunggal pasangan suami istri, Suyudi dan Dasmimar, asal Pangkal Pinang dan bertugas di Depo 60 Lanud Iswahyudi, Magetan. Ia mengawali karirnya di TNI AU setelah lulus dari Scata dan bertugas langsung di Lanud Iswahyudi Magetan setelah pendidikan.
Setelah itu, ditugaskan ke Manado selama lima tahun dan kemudian kembali ditugaskan ke Lanud Iswahyudi, Magetan. Korban juga baru menyelesaikan sekolah Caba tahun 2015 ini.
Selama di Madiun, ia tinggal bersama anak dan istrinya di rumah mertua, Edi Sujono, di Jalan Borobudur, Kelurahan Madiun Lor, Kecamatan Manguharjo. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015