Pasuruan (Antara Jatim) - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Surabaya mencari alternatif pengganti proyek pembangunan Sistem Pengelolahan Air Minum (SPAM) Umbulan yang berada di Desa Umbulan,
Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan dengan sistem reservoir.

"Masyarakat Surabaya sering mengeluh karena air PDAM yang terkadang habis, seperti daerah ujung Surabaya yaitu di Bulakbanteng, Sememi, Benowo, maupun daerah sekitarnya, sehingga solusinya perlu diadakan
tandon dengan cara reservoir agar dapat menikmati pasokan air yang merata," kata Manager Pemasaran dan Pelayanan Kepelangganan, Erwin Prasetyo ketika ditemui dalam acara buka bersama PDAM Surabaya di
Pasuruan, Minggu.


Reservoir, lanjutnya berfungsi sebagai tempat penampungan sementara air bersih sebelum didistribusikan melalui pipa-pipa secara grafitasi dari tandon yang sudah tersedia meskipun rencana tersebut masih digodok
secara matang.

Ia mengatakan, aset PDAM Surabaya berada di luar kota, salah satu yang menjadi unggulan adalah sumber air Umbulan peninggalan zaman Belanda, namun pihaknya tidak menggantungkan terlalu banyak dan mencari
alternatif lain dengan memanfaatkan yang ada terlebih dahulu.

"Dengan semakin meningkatnya jumlah pelangan PDAM, kami tidak terlalu banyak berharap dan mencari sumber air alternatif asalkan memenuhi persyaratan seperti memiliki kuantitas serta kualitas, sehingga keberlangsungannya menjadi baik karena kami juga memiliki aset 17 sumber air lainnya," ujarnya.

Lebih lanjut dia mengungkapkan pihaknya juga memiliki instalasi pengolahan air minum di Ngagel dan Karangpilang, selain itu untuk sumber air yang akan menjadi sumber alternatif meningkatkan kapasitan pasokan
kepada masyarakat adalah Sungai Jagir dan Sungai Kalimas.


Menurutnya, kebutuhan warga kota yang semakin meningkat menyebabkan pasokan air di rumah tangga kurang karena mengandalkan satu sumber air,  sehingga perlu dicarikan alternatif lain. Saat ini sumber air untuk
memenuhi kebutuhan warga kota berasal dari IPAM Ngagel I, II, III dan IPAM Karang Pilang I, II, dan III.



"Kami memasok air umbulan sebanyak 110 liter per detik dengan total semuanya sebanyak 330 liter per detik, padahal kapasitas air umbulan sebanyak 5000 liter per detik. Hal inilah yang terkadang kami sayangkan
karena kualitas maupun kuantitas air umbulan sangat bagus hanya bisa  dimanfaatkan setengahnya saja," tuturnya.

Sumber air Umbulan, ia menambahkan tidak sampai ke Surabaya. Sebab, air Umbulan itu sampai Sidoarjo sudah habis. Ada beberapa perusahaan di Pasuruan hingga Sidoarjo yang selama ini membeli air Umbulan curah dari
PDAM Surabaya.


"Pipa PDAM Surabaya melewati beberapa tempat seperti Pasuruan dan  Sidoarjo, sehingga air umbulan belum sampai Surabaya sudah habis. Jangankan Surabaya, terkadang sampai Bangil-Pasuruan sudah habis karena
sebagian sistemnya terbeli dan dimanfaatkan oleh Pasuruan," tandasnya.
(*)

Pewarta: Laily Widya Arisandhi

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015