Surabaya (Antara Jatim) - Bakal Calon Wali Kota Surabaya Dhimam Abror Djuraid mengaku akan memilih pendamping perempuan untuk dijadikan pasangan sebagai calon wakil wali kota pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Surabaya yang dijadwalkan digelar 9 Desember 2015.
"Dengan didampingi perempuan, diharapkan bisa menarik massa dari golongan perempuan juga," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Rabu.
Tidak itu saja, untuk menjadi orang nomor satu di Surabaya, pendamping perempuan dinilai cocok untuk mengalahkan pasangan petahana yang disebut-sebut diusung PDI Perjuangan, yaitu Tri Rismaharini-Wisnu Sakti Buana.
"Pendamping perempuan sangat penting untuk bertarung dan mengimbangi calon petahan yang saat ini juga seorang perempuan," tukas eks pemimpin redaksi sejumlah media massa di Surabaya itu.
Dari sejumlah tokoh perempuan Surabaya yang saat ini sudah masuk dalam "incaran" dan akan didekati serius adalah Yulyani, seorang politisi PKS yang juga pengusaha perempuan Surabaya dan Dyah Katharina, legislator sekaligus istri mantan Wali Kota Surabaya Bambang Dwi Hartono.
Kemudian, nama artis sekaligus legislator DPR RI asal PKB Arzeti Bilbina, serta eks legislator DPR RI Lucy Kurniasari juga termasuk nama tokoh perempuan yang digadang-gadang menjadi pendamping Dhimam Abror.
Dari empat tokoh perempuan itu, Abror menyatakan bahwa peluang menggandeng Yulyani memang cukup besar karena sejumlah pihak, khususnya kalangan pengusaha Jatim minta dan menyarankan dirinya untuk menggandengnya.
Dikonfirmasi, Yulyani yang juga pengurus Kadin Jatim itu tak menjawabnya tegas dan lebih banyak tertawa menanggapinya.
"Berjuang itu bisa dari mana saja," ucapnya singkat sembari mengelak dimintai tanggapan terkait wacana pasangan Abror-Yulyani untuk Pilkada Surabaya 2015.
Kendati demikian, perempuan berjilbab yang akrab disapa Yeyen tersebut mengakui Dhimam Abror merupakan orang baik dan sangat layak didukung menjadi orang nomor satu di "Kota Pahlawan".
"Orang yang sudah berjuang dan punya peran membangun Surabaya, seperti yang selama dilakukan Abror memang layak untuk didukung. Saya sudah kenal lama dengan beliau dan orangnya sangat baik," kata legislator DPRD Surabaya periode 2004-2009 itu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
"Dengan didampingi perempuan, diharapkan bisa menarik massa dari golongan perempuan juga," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Rabu.
Tidak itu saja, untuk menjadi orang nomor satu di Surabaya, pendamping perempuan dinilai cocok untuk mengalahkan pasangan petahana yang disebut-sebut diusung PDI Perjuangan, yaitu Tri Rismaharini-Wisnu Sakti Buana.
"Pendamping perempuan sangat penting untuk bertarung dan mengimbangi calon petahan yang saat ini juga seorang perempuan," tukas eks pemimpin redaksi sejumlah media massa di Surabaya itu.
Dari sejumlah tokoh perempuan Surabaya yang saat ini sudah masuk dalam "incaran" dan akan didekati serius adalah Yulyani, seorang politisi PKS yang juga pengusaha perempuan Surabaya dan Dyah Katharina, legislator sekaligus istri mantan Wali Kota Surabaya Bambang Dwi Hartono.
Kemudian, nama artis sekaligus legislator DPR RI asal PKB Arzeti Bilbina, serta eks legislator DPR RI Lucy Kurniasari juga termasuk nama tokoh perempuan yang digadang-gadang menjadi pendamping Dhimam Abror.
Dari empat tokoh perempuan itu, Abror menyatakan bahwa peluang menggandeng Yulyani memang cukup besar karena sejumlah pihak, khususnya kalangan pengusaha Jatim minta dan menyarankan dirinya untuk menggandengnya.
Dikonfirmasi, Yulyani yang juga pengurus Kadin Jatim itu tak menjawabnya tegas dan lebih banyak tertawa menanggapinya.
"Berjuang itu bisa dari mana saja," ucapnya singkat sembari mengelak dimintai tanggapan terkait wacana pasangan Abror-Yulyani untuk Pilkada Surabaya 2015.
Kendati demikian, perempuan berjilbab yang akrab disapa Yeyen tersebut mengakui Dhimam Abror merupakan orang baik dan sangat layak didukung menjadi orang nomor satu di "Kota Pahlawan".
"Orang yang sudah berjuang dan punya peran membangun Surabaya, seperti yang selama dilakukan Abror memang layak untuk didukung. Saya sudah kenal lama dengan beliau dan orangnya sangat baik," kata legislator DPRD Surabaya periode 2004-2009 itu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015