Tulungagung (Antara Jatim) - Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivre Tulungagung, Jawa Timur memastikan seluruh stok beras untuk warga miskin (Raskin) hasil serapan 2014 sudah habis sebelum akhir Juli 2015.

"Distribusi raskin untuk periode Juli nanti, ada sebagian yang stok 2014 dan selebihnya stok baru hasil serapan musim panen Februari lalu," terang Kasi Pelayanan Publik Perum Bulog Subdivre Tulungagung, Mulyani di Tulungagung, Selasa.

Ia tidak merinci volume distribusi raskin stok lama di setiap daerah atau kabupaten/kota yang ada di wilayah Bulog Subdivre Tulungagung.

Mulyani hanya mengatakan sisa stok raskin 2014 saat ini tercatat sekitar seribu ton. Jumlah itu jauh lebih kecil dibanding kebutuhan raskin di wilayah Subdivre Tulungagung yang melibupati Kabupaten Tulungagung, Trenggalek, Blitar dan Kota Blitar yang mencapai 2.850 ton.

"Ada sebagian raskin untuk Blitar yang merupakan stok 2014, demikian pula di Tulungagung dan Trenggalek. Namun volume persisnya kami tidak hafal," jelasnya.

Ia memperkirakan, stok raskin hasil serapan selama musim panen 2014 sudah habis awal Juli, yakni saat pendistribusian raskin ke desa-desa yang tersebar di empat daerah wilayah Bulog Tulungagung.

"Selebihnya akan dipasok menggunakan stok raskin baru, hasil serapan 2015," ulangnya.

Kendati stok lama, Mulyani memastikan kondisi beras masih baik. Selain telah diawasi langsung oleh konsultan independen dari Pan Asia, sistem penyimpanan beras di gudang Bulog sangat memadai.

Pengawasan dan perawatan rutin dilakukan untuk mengontrol agar kadar air dalam beras tetap terjaga dengan rasio 14 persen. "Beras yang disimpan tentu akan mengalami penurunan mutu, tapi bukan berarti beras tidak layak konsumsi atau rusak. Perubahan warna terjadi karena sisa kulit gabah mengalami pelapukan. Itu tidak masalah, karena fisik berasnya tetap baik," tegasnya.

Saat ini, lanjut Mulyani, stok beras yang dimiliki Bulog Tulungagung tercatat mencapai 20 ribu ton lebih.

Jumlah itu memang masih sangat kurang dari target serapan setara beras dalam kurun setahun (2015) yang dipatok sebesar 52 ribu ton.

Namun ia memastikan, kekurangan serapan beras akan dipenuhi bersamaan dengan tiga sisa musim panen hingga akhir Desember mendatang. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015