Surabaya (Antara Jatim) - Pemandangan Gunung Kelud setelah erupsi menjadi destinasi baru sebagai objek wisata di Bendungan Selorejo yang terletak di Kabupaten Malang, Jawa Timur.

"Dilihat dari Bendungan Selorejo, Gunung Kelud tampak sangat indah dan menjadi objek wisata baru, dan itu yang kami jual," ujar Kepala Sub Divisi Jasa ASA I/2 Perum Jasa Tirta I Hadi Witoyo ketika dikonfirmasi di Surabaya, Jumat.

Pascaerupsi Gunung Kelud yang terjadi Februari 2014, lokasi wisata Bendungan Selorejo ditutup karena menjadi kawasan terdampak karena hampir sebagian bangunannya tertutup abu sehingga harus direnovasi total.

Bahkan, kata dia, selama enam bulan pihaknya belum bisa berbuat maksimal untuk memperbaiki bangunan dan kawasan wisata yang rusak akibat letusan dahsyat Gunung Kelud.

"Setelah itu kami berbenah. Ada bangunan yang direnovasi, tapi ada juga yang direhabilitasi total dan dirobohkan. Kami akan mengembalikan kejayaan pariwisata Bendungan Selorejo," katanya.

Sebagai pengelola, Perum Jasa Tirta akhirnya membuka secara resmi lokasi wisata untuk umum mulai 1 Juni 2015 dan selama dua pekan ini masuk tahap promosi dan sosialisasi.

Saat ini, lanjut dia, sejumlah objek wisata seperti Jembatan Gantung, naik perahu keliling bendungan, pusat souvenir dan kuliner, serta berkeliling di Pulau Jambu menjadi andalan.

"Pengunjung bisa naik perahu melihat Gunung Kelud dan pegunungan sekitarnya, kemudian bisa jalan-jalan ke Pulau Jambu, sekaligus memetik dan membeli jambu yang harganya Rp5 ribu per kilogramnya," tukasnya.

Sementara itu, bagi wisatawan yang berniat tinggal di kawasan Bendungan Selorejo beberapa hari, Perum Jasa Tirta I juga telah mengaktifkan kembali penginapan yang terdiri dari hotel maupun cotttage.

"Pembenahan wisata cukup banyak, mulai dari perbaikan penginapan, hotel, kolam renang, wahana permainan, serta sentra pedagang yang kini telah dibuatkan bangunan permanen dengan ukuran lebih besar dari sebelumnya," kata sales marketing Selorejo Hotel dan Resort, Widya Rini. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015