Surabaya (Antara Jatim) - DPD Partai Golkar Kota Surabaya akan memanggi Ketua DPC Ormas Musyawarah Kekeluargaan Gotong-Royong (MKGR) setempat Arif Fathoni terkait pernyataannya yang dinilai menyalahi etika dengan menggulirkan wacana pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana dan Adies Kadir.

"Kami akan undang atas statemen itu. Rencananya kami panggil pada 12 Juni," kata Wakil Ketua DPD Partai Golkar Surabaya R.M. Gunawan kepada Antara di Surabaya, Selasa.

Menurut dia, wacana menggulirkan pasangan Whisnu Sakti Buana (Wakil Wali Kota Surabaya dan sekaligus Ketua DPC PDIP Surabaya) dengan Adies Kadir (Anggota DPR RI dan mantan Ketua DPD Partai Golkar Surabaya) usai Dialog Kebangsaan yang digelar di gedung KONI Jatim di Surabaya, Minggu (7/6), bukan dari Golkar, melainkan MKGR Surabaya.

Saat ditanya apakah ada sanksi bagi Ketua MKGR Surabaya terkait statemennya, Gunawan mengatakan tidak ada aturan soal itu. Ia mengatakan MKGR punya warna sendiri, tapi tetap harus melalui partai.

"Mereka boleh membuat statemen, tapi partai yang akan mengeluarkan statemen," katanya.

Saat ditanya pendapat soal pasangan Whisnu-Adies, Gunawan mengatakan untuk menilai pasangan itu bagus dan tidak harus melalui beberapa tahap, salah satunya survei.

"Kalau itu bagus, kenapa tidak. Tapi hingga saat ini belum ada pembicaraan di internal Golkar soal wacana itu," katanya.

Begitu juga saat ditanya soal kehadiran pengurus pimpinan anak cabang (PAC) di acara itu, Gunawan mengatakan mereka hanya diundang sebagai undangan biasa dan bukan untuk memberi pernyataan.

Sedangkan untuk kehadiran Sekretaris DPD Golkar Surabaya Dwi Utomo, kata dia,  bukan mewakili partai. "Kalau mewakili partai pasti ada surat resmi. Kalau saya denger pas mau habis acara hanya sekedar menengok, apalagi MKGR kan bagian dari Golkar," ujarnya.

Saat dimintai tanggapan, seberapa besar respons Golkar mengusung Adies Kadier untuk maju Pilkada Surabaya, ia mempersilahkan Adies untuk mendaftar.

"Walaupun diusung, tap pak Adies-nya tidak mau juga tidak baik. Kita menunggu pak Adies daftar, jika mengingkan jadi cawali-cawawali," katanya.

Ketua DPC MKGR Surabaya Arif Fathoni sebelumnya mengatakan  pasangan Whisnu-Adies dinilai siap bersaing dengan calon petahana di Pilkada Surabaya 2015.

"Pasangan Whisnu-Adies kami nilai pantas. Memilih sosok pemimpin itu tidak bisa dengan cara penjaringan yang lebih mirip Idol seperti yang dilakukan sekarang ini, sehingga terkesan bebas memasukkan sosok dari luar partai," katanya.

Menurut dia, sosok Whisnu Sakti Buana yang kini menjabat sebagai Wakil Wali Kota Surabaya dan sekaligus Ketua DPC PDIP Surabaya tidak diragukan lagi pengalamannya di instansi pemerintahan.

Tentunya, lanjut dia, akan lebih kuat jika dipasangkan dengan Adies Kadir yang kini menjadi anggota DPR RI dan sekaligus mantan Ketua DPD II Partai Golkar Surabaya.

"Keduanya merupakan teman baik. Jadi kalau bekerja bersama-sama akan menghasilkan hasil yang baik buat Surabaya," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015