Kediri (Antara Jatim) - Tiga pelajar tingkat sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, tidak lulus ujian nasional 2015, setelah sebelumnya mereka tidak mengikuti ujian tersebut, tanpa memberikan keterangan sebelumnya.

"Mereka mendapatkan nomor ujian, tapi saat ujian tidak datang tanpa keterangan, sehingga dinyatakan tidak lulus ujian," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri Sunaryo di Kediri, Selasa.

Ia mengatakan, hasil ujian sudah diketahui dan pada Rabu (10/6) akan diumumkan melalui sekolah masing-masing. Setiap pelajar akan mendapatkan hasil pengumuman kelulusan tersebut.

Untuk teknis pemberian informasi kelulusan, menurut Sunaryo,  diserahkan ke masing-masing sekolah. Ada sekolah yang mengirimkan surat ke rumah ataupun lewat situs milik sekolah. Setiap murid bisa mencari informasi, apakah dirinya lulus ujian atau tidak.

Namun, ia berharap, sekolah lebih menggunakan sistem informasi pelajar tidak datang ke sekolah dan menunggu surat. Jika ada surat, berarti yang bersangkutan tidak lulus ujian, dan sebaliknya jika tidak ada surat, yang bersangkutan lulus ujian.

"Hal itu dilakukan guna memecah konsentrasi siswa, agar tidak konvoi merayakan kelulusan," katanya.

Untuk kelulusan, ia mengatakan peringkat tertinggi didapatkan pelajar dari SMPN I Ngadiluwih, dengan rata-rata nilai 96,75. Berikutnya,  pelajar asal SMPN I Grogol dengan rata-rata niai 96,25 dan peringkat ketiga diperoleh dari SMPN I Gurah, dengan rata-rata nilai 95,75.

Namun, ia mengatakan untuk saat ini Kabupaten Kediri belum mendapatkan kesempatan masuk 10 besar di Jawa Timur. Belum masuknya kabupaten ini di peringkat 10 besar wilayah Jatim, sebagai evaluasi, agar ke depan kegiatan belajar mengajar di kabupaten lebih diperbaiki.

"Nanti kami akan evaluasi, dan pasti akan ditingkan. Bukan hanya kognitif saja, melainkan juga afektif dan psikomotorik," ujarnya.

UN tingkat SMP/MTs di Kabupaten Kediri diikuti oleh 14.634 siswa tingkat SMP dengan 897 lembaga penyelenggara dan 7.354 siswa tingkat MTs dengan 96 lembaga penyelenggara.

Selain itu, masih ada peserta UN dari tingkat SMPLB sebanyak enam lembaga penyelenggara dengan jumlah peserta 16 siswa, dan paket B dengan jumlah 24 lembaga penyelenggara. Jumlah siswa yang ikut ujian paket B adalah 495 siswa yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Kediri.

Mereka mengikuti UN hari pertama, Senin (4/5) dengan pelajaran Bahasa Indonesia, hari kedua, Selasa (5/5) Matematika, hari ketiga, Rabu (6/5) Bahasa Inggris, dan hari terakhir, Kamis (7/5) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015