Surabaya (Antara Jatim) - Mantan Ketua DPRD Surabaya M. Machmud mendaftarkan diri sebagai Calon Wakil Wali Kota (Cawawali) Surabaya melalui Partai Demokrat Surabaya.
"Sebagai kader Demokrat, saya siap maju sebagai Cawawali Surabaya," kata M. Machmud kepada Antara usai mendaftarkan diri ke Kantor DPC Partai Demokrat Surabaya, Jumat.
Menurut dia, alasan maju sebagai cawawali karena dirinya merasa terpanggil untuk ikut membangun Surabaya kedepan lebih baik. Selain itu juga sudah mendapat dukung dari warga di Surabaya bagian Barat.
Ia mengaku optimistis, rekomendasi dari Partai Demokrat akan jatuh ke tangannya. Hal ini dikarenakan sesuai dengan Peraturan Organisasi (PO) Partai Demokrat bahwa untuk calon kepala daerah dan wakil kepala daerah akan diutamakan kader sendiri.
"Ini pesan dari Pak SBY (Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono) yang sering diucapkan di depan kader," katanya.
Namun demikian, lanjut dia, pihaknya akan berbesar hati jika nantinya DPP Partai Demokrat menunjuk calon lain. "Ini risiko, apapun keputusan partai, saya akan taati," katanya.
Saat ditanya kenapa mencalonkan harus calon wakil wali kota dan bukan calon wali kota, Machmud mengatakan pihaknya realistis dengan melihat situasi dan dinamika perpolitikan di Surabaya.
Apalagi, lanjut dia, Partai Demokrat tidak bisa mencalonkan sendiri dalam pilkada Surabaya karena hanya memiliki enam kursi di DPRD Surabaya. Tentunya Partai Demokrat harus berkoalisi dengan partai lain sehingga formasi calon yang diusung Demokrat bisa saja berubah.
Sementara itu, Sekretaris Panitia Penjaringan Kepala Daerah DPC Partai Demokrat Surabaya Ernawati mengatakan selain Machmud, calon yang mendaftar pada Jumat ini adalah pengusaha dan pengurus Kadin Jatim Basa Alim Tualeka.
"Pak Machmud mendaftar Jumat siang, disusul pak Alim pada sore harinya,' ujarnya.
Hingga saat ini sudah ada lima calon yang mendaftar yakni Siswanto (kader Demokrat), Direktur Harian Memorandum Sukoto, Ketua Harian KONI Jatim Dhimam Abror, Machmud (kader Demokrat) dan Basa Alim Tualeka. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
"Sebagai kader Demokrat, saya siap maju sebagai Cawawali Surabaya," kata M. Machmud kepada Antara usai mendaftarkan diri ke Kantor DPC Partai Demokrat Surabaya, Jumat.
Menurut dia, alasan maju sebagai cawawali karena dirinya merasa terpanggil untuk ikut membangun Surabaya kedepan lebih baik. Selain itu juga sudah mendapat dukung dari warga di Surabaya bagian Barat.
Ia mengaku optimistis, rekomendasi dari Partai Demokrat akan jatuh ke tangannya. Hal ini dikarenakan sesuai dengan Peraturan Organisasi (PO) Partai Demokrat bahwa untuk calon kepala daerah dan wakil kepala daerah akan diutamakan kader sendiri.
"Ini pesan dari Pak SBY (Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono) yang sering diucapkan di depan kader," katanya.
Namun demikian, lanjut dia, pihaknya akan berbesar hati jika nantinya DPP Partai Demokrat menunjuk calon lain. "Ini risiko, apapun keputusan partai, saya akan taati," katanya.
Saat ditanya kenapa mencalonkan harus calon wakil wali kota dan bukan calon wali kota, Machmud mengatakan pihaknya realistis dengan melihat situasi dan dinamika perpolitikan di Surabaya.
Apalagi, lanjut dia, Partai Demokrat tidak bisa mencalonkan sendiri dalam pilkada Surabaya karena hanya memiliki enam kursi di DPRD Surabaya. Tentunya Partai Demokrat harus berkoalisi dengan partai lain sehingga formasi calon yang diusung Demokrat bisa saja berubah.
Sementara itu, Sekretaris Panitia Penjaringan Kepala Daerah DPC Partai Demokrat Surabaya Ernawati mengatakan selain Machmud, calon yang mendaftar pada Jumat ini adalah pengusaha dan pengurus Kadin Jatim Basa Alim Tualeka.
"Pak Machmud mendaftar Jumat siang, disusul pak Alim pada sore harinya,' ujarnya.
Hingga saat ini sudah ada lima calon yang mendaftar yakni Siswanto (kader Demokrat), Direktur Harian Memorandum Sukoto, Ketua Harian KONI Jatim Dhimam Abror, Machmud (kader Demokrat) dan Basa Alim Tualeka. (*)
Editor : Slamet Hadi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015