Surabaya (Antara Jatim) - Salah satu kontraktor kontrak kerja sama/KKKS, Husky – CNOOC Madura Limited (HCML) berupaya membantu pendidikan masyarakat lokal di sekitar wilayah kerjanya guna meningkatkan taraf hidup mereka pada masa mendatang.
"Pendidikan merupakan salah satu pondasi dalam memajukan bangsa," kata Legal and Relations Manager HCML, Wahyudin Sunarya, di Surabaya, Kamis.
Menurut dia, program beasiswa untuk masyarakat di sekitar wilayah kerja HCML mendapat dukungan penuh dari SKK Migas ( Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Huku Minyak dan Gas Bumi ).
"Tahun ini, sebanyak 32 siswa lulusan Sekolah Menengah Atas ( SMA ) sederajat dari Sampang dan Pasuruan mengikuti seleksi masuk Sekolah Tinggi Energi dan Mineral ( STEM ) yang kami biayai," ujarnya.
Puluhan pelajar itu, jelas dia, akan memperebutkan 10 beasiswa HCML di STEM Cepu. Mereka berasal dari Sampang sebanyak 26 siswa.
"Kemudian, dari Pasuruan sebanyak enam siswa," katanya.
Pelajar yang lulus tes, tambah dia, mulai menjalani pendidikan pada bulan Agustus. Kemudian, pendidikan akan berlangsung sekitar satu tahun.
"Setelah lulus pendidikan, empat terbaik dari 10 pelajar penerima beasiswa direncanakan direkrut menjadi pegawai HCML sesuai dengan kebutuhan operasi perusahaan," katanya.
Ia optimistis, program itu akan diadakan kembali tahun depan. Khususnya di daerah eksplorasi HCML yang lain.
"Kami rencananya, mengadakan agenda serupa di daerah Sumenep," katanya.
Di sisi lain, Kasubag dan Proda Bagian Perekonomian Pemkab Sampang, Agus Utomo, menyatakan, dari puluhan pelajar yang diseleksi pada tahap awal tidak ada siswa yang berasal dari Mandangin. Apalagi, syaratnya harus lulusan teknik.
"Sementara, tiga siswa asal Mandangin yang terdaftar mereka lulusan akuntansi. Ini artinya bukan tidak melibatkan siswa asal Mandangin tetapi karena terbentur persyaratan," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
"Pendidikan merupakan salah satu pondasi dalam memajukan bangsa," kata Legal and Relations Manager HCML, Wahyudin Sunarya, di Surabaya, Kamis.
Menurut dia, program beasiswa untuk masyarakat di sekitar wilayah kerja HCML mendapat dukungan penuh dari SKK Migas ( Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Huku Minyak dan Gas Bumi ).
"Tahun ini, sebanyak 32 siswa lulusan Sekolah Menengah Atas ( SMA ) sederajat dari Sampang dan Pasuruan mengikuti seleksi masuk Sekolah Tinggi Energi dan Mineral ( STEM ) yang kami biayai," ujarnya.
Puluhan pelajar itu, jelas dia, akan memperebutkan 10 beasiswa HCML di STEM Cepu. Mereka berasal dari Sampang sebanyak 26 siswa.
"Kemudian, dari Pasuruan sebanyak enam siswa," katanya.
Pelajar yang lulus tes, tambah dia, mulai menjalani pendidikan pada bulan Agustus. Kemudian, pendidikan akan berlangsung sekitar satu tahun.
"Setelah lulus pendidikan, empat terbaik dari 10 pelajar penerima beasiswa direncanakan direkrut menjadi pegawai HCML sesuai dengan kebutuhan operasi perusahaan," katanya.
Ia optimistis, program itu akan diadakan kembali tahun depan. Khususnya di daerah eksplorasi HCML yang lain.
"Kami rencananya, mengadakan agenda serupa di daerah Sumenep," katanya.
Di sisi lain, Kasubag dan Proda Bagian Perekonomian Pemkab Sampang, Agus Utomo, menyatakan, dari puluhan pelajar yang diseleksi pada tahap awal tidak ada siswa yang berasal dari Mandangin. Apalagi, syaratnya harus lulusan teknik.
"Sementara, tiga siswa asal Mandangin yang terdaftar mereka lulusan akuntansi. Ini artinya bukan tidak melibatkan siswa asal Mandangin tetapi karena terbentur persyaratan," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015