Kota Gaza, (Antara/Xinhua-OANA) - Jet tempur Israel menembakkan rudal udara-ke-darat, Kamis, ke instalasi militer di Jalur Gaza, sebagai reaksi atas penembakan roket sebelumnya dari daerah itu ke dalam wilayah Israel, kata pejabat dan saksi mata.
Jet tempur tersebut mula-mula terbang di wilayah udara Jalur Gaza, sebelum menembakkan satu rudal. Suara ledakan keras terdengar di bagian barat-laut Kota Gaza, kata warga di daerah itu.
Saksi mata mengatakan jet tempur tersebut terus terbang di wilayah udara Jalur Gaza, tempat beberapa suara ledakan terdengar di bagian utara, tengah dan selatan. Petugas pemadam dan ambulans bergegas ke daerah yang diserang.
Petugas paramedis mengatakan tak ada laporan mengenai korban jiwa, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis siang. Sementara itu polisi dan personel pasukan keamanan mengosongkan beberapa bangunan dan markas keamanan di seluruh Jalur Gaza karena khawatir bangunan tersebut dijadikan sasaran oleh Israel.
Beberapa pejabat keamanan mengatakan satu rudal ditembakkan ke satu instalasi pelatihan milik sayap bersenjata HAMAS, yang dikenal dengan nama Brigade Al-Qassam. Suara ledakan keras terdengar di daerah itu dan tak ada laporan mengenai korban cedera.
Serangan udara Israel tersebut adalah reaksi terhadap serangan roket yang sebelumnya dilancarkan dari bagian utara Kota Gaza terhadap Israel. Israel menyatakan tiga roket ditembakkan ke dalam wilayah Israel, tapi tak menimbulkan kerusakan atau merenggut korban.
Namun beberapa sumber Palestina, yang tak mau disebutkan jati diri mereka, mengatakan kelompok fanatik Salafi --yang berafiliasi kepada organisasi Negara Islam (IS)-- bertanggung-jawab atas penembakan roket ke dalam wilayah Israel.
Media Israel sebelumnya telah melaporkan kelompok itu menembakkan roket ke dalam wilayah Israel akibat perbedaan pendapat yang mendalam dengan Gerakan Perlawanan Islam (HAMAS) setelah HAMAS menindak kelompok tersebut dan menewaskan seorang anggotanya pada Selasa (2/6).
Itu adalah untuk kedua kali dalam satu pekan kelompok tersebut telah menembakkan roket dari Jalur Gaza ke dalam wilayah Israel. Pekan lalu, jet tempur Israel melancarkan enam serangan udara terhadap instalasi HAMAS dan Jihad Islam sebagai reaksi atas penembakan roket.
Satu kelompok yang berafiliasi kepada IS pada Selasa mengaku bertanggung-jawab atas penembakan roket tersebut, yang ditembakkan dari Jalur Gaza ke dalam wilayah Israel. Di dalam satu rekaman video, kelompok itu menyatakan kelompok tersebut tak terikat komitmen pada gencatan senjata apa pun dengan Israel.
Kelompok tersebut juga mengaku bertanggung-jawab atas serangan roket dan memberi HAMAS ultimatum 48 jam untuk menghentikan penindasan atas kelompoknya dan mengembalikan semua senjata yang telah disita oleh HAMAS dari mereka.
Serangan udara ke Jalur Gaza pekan lalu dan Kamis pagi telah menjadi yang paling gencat sejak berakhirinya agresmi besar militer Israel ke Jalur Gaza, yang berlangsung selama 50 hari dan berakhir pada 26 Agustus. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
Jet tempur tersebut mula-mula terbang di wilayah udara Jalur Gaza, sebelum menembakkan satu rudal. Suara ledakan keras terdengar di bagian barat-laut Kota Gaza, kata warga di daerah itu.
Saksi mata mengatakan jet tempur tersebut terus terbang di wilayah udara Jalur Gaza, tempat beberapa suara ledakan terdengar di bagian utara, tengah dan selatan. Petugas pemadam dan ambulans bergegas ke daerah yang diserang.
Petugas paramedis mengatakan tak ada laporan mengenai korban jiwa, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis siang. Sementara itu polisi dan personel pasukan keamanan mengosongkan beberapa bangunan dan markas keamanan di seluruh Jalur Gaza karena khawatir bangunan tersebut dijadikan sasaran oleh Israel.
Beberapa pejabat keamanan mengatakan satu rudal ditembakkan ke satu instalasi pelatihan milik sayap bersenjata HAMAS, yang dikenal dengan nama Brigade Al-Qassam. Suara ledakan keras terdengar di daerah itu dan tak ada laporan mengenai korban cedera.
Serangan udara Israel tersebut adalah reaksi terhadap serangan roket yang sebelumnya dilancarkan dari bagian utara Kota Gaza terhadap Israel. Israel menyatakan tiga roket ditembakkan ke dalam wilayah Israel, tapi tak menimbulkan kerusakan atau merenggut korban.
Namun beberapa sumber Palestina, yang tak mau disebutkan jati diri mereka, mengatakan kelompok fanatik Salafi --yang berafiliasi kepada organisasi Negara Islam (IS)-- bertanggung-jawab atas penembakan roket ke dalam wilayah Israel.
Media Israel sebelumnya telah melaporkan kelompok itu menembakkan roket ke dalam wilayah Israel akibat perbedaan pendapat yang mendalam dengan Gerakan Perlawanan Islam (HAMAS) setelah HAMAS menindak kelompok tersebut dan menewaskan seorang anggotanya pada Selasa (2/6).
Itu adalah untuk kedua kali dalam satu pekan kelompok tersebut telah menembakkan roket dari Jalur Gaza ke dalam wilayah Israel. Pekan lalu, jet tempur Israel melancarkan enam serangan udara terhadap instalasi HAMAS dan Jihad Islam sebagai reaksi atas penembakan roket.
Satu kelompok yang berafiliasi kepada IS pada Selasa mengaku bertanggung-jawab atas penembakan roket tersebut, yang ditembakkan dari Jalur Gaza ke dalam wilayah Israel. Di dalam satu rekaman video, kelompok itu menyatakan kelompok tersebut tak terikat komitmen pada gencatan senjata apa pun dengan Israel.
Kelompok tersebut juga mengaku bertanggung-jawab atas serangan roket dan memberi HAMAS ultimatum 48 jam untuk menghentikan penindasan atas kelompoknya dan mengembalikan semua senjata yang telah disita oleh HAMAS dari mereka.
Serangan udara ke Jalur Gaza pekan lalu dan Kamis pagi telah menjadi yang paling gencat sejak berakhirinya agresmi besar militer Israel ke Jalur Gaza, yang berlangsung selama 50 hari dan berakhir pada 26 Agustus. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015