Jember (Antara Jatim) - Klinik VCT Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Soebandi Kabupaten Jember, Jawa Timur, gencar melakukan program pencegahan penularan HIV ibu hamil kepada bayi atau janin yang dikandung pasien positif HIV/AIDS.

"Petugas Klinik VCT merawat enam ibu hamil yang menjadi orang dengan HIV/AIDS (ODHA) dan kami berusaha agar bayi mereka tidak tertular HIV," kata Koordinator Klinik  Voluntary Counseling Test  (VCT) RSD dr Soebandi Jember, dr Justina Evy Tyaswati, di Jember, Selasa.

Menurut dia, pihak rumah sakit sukses melakukan pencegahan penularan HIV dari ibu hamil kepada bayinya sebanyak delapan pasien pada tahun lalu, sehingga angka balita positif HIV dapat ditekan.

"Delapan bayi dari ibu yang positif HIV/AIDS sudah diperiksa dan mereka dinyatakan negatif, setelah kedelapan ibu hamil tersebut menjalani sejumlah program intensif dari Klinik VCT," tuturnya.

Ia menjelaskan pencegahan penularan HIV tersebut dapat dilakukan dengan memberikan obat anti virus yang biasa disebut dengan ARV kepada sang ibu. 

"Jika ibu hamil itu sudah mengetahui positif terinfeksi virus HIV/IADS, maka harus minum obat ARV selama enam bulan terus menerus pada saat hamil," ucap Justina yang juga Humas RSD dr Soebandi Jember itu.

Apabila ibu hamil itu meminum obat anti virus yang diberikan dengan kepatuhan tinggi, maka ia bisa melahirkan bayinya  secara normal tanpa melalui proses operasi sesar.

"Bayi  yang dilahirkan juga harus segera diberi obat ARV sesaat setelah dilahirkan atau selambat-lambatnya dalam waktu 2x24 jam. Hal tersebut dilakukan untuk mematikan virus yang ada dalam darah bayi," katanya.

Justina mengatakan bayi yang dilahirkan dari ibu ODHA diharuskan meminum obat ARV secara rutin hanya selama enam minggu, setelah itu pemberian obat anti virus dapat dihentikan.

"Kami sarankan ibu yang positif HIV/AIDS tidak memberikan ASI kepada bayinya, kecuali sang ibu tetap mengonsumsi ARV secara terus menerus tanpa henti," katanya.

Pada saat balita berusia 18 bulan maka harus dilakukan pemeriksaan antibody, jika hasilnya negatif, maka anak yang bersangkutan dapat dikatakan bebas dari HIV.

Data di Klinik VCT RSD dr Soebandi Jember tercatat jumlah penderita HIV/AIDS hingga akhir Mei 2015 sebanyak 1.800 orang yang didominasi ibu rumah tangga,  kemudian kaum homoseksual,  pekerja seks komersial dan terakhir pengguna narkoba jarum suntik.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015