Surabaya (Antara Jatim) - Senator Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Ahmad Nawardi berharap bandara udara perintis Bawean segera beroperasi sebelum arus mudik dan balik Lebaran 2015.

"Musim arus mudik dan balik membutuhkan moda  transportasi memadai, khususnya penerbangan  perintis. Bandara Bawean harus segera beroperasi," ujarnya kepada wartawan di sela kunjungannya di Surabaya, Sabtu.

Senator asal daerah pemilihan Jawa Timur tersebut mengaku kaget saat mengetahui Bandara Bawean belum beroperasi saat ini karena justru menerima laporan sudah bisa difungsikan bersamaan dengan Bandara Trunojoyo di Sumenep pada awal Mei 2015.

"Saya juga baru tahu dari wartawan terkait informasi ini.  Terus terang, saya kira sudah diresmikan sekalian dengan Trunojoyo. Saya akan mencari tahu  alasannya," kata eks legislator DPRD Jatim tersebut.

Selaku pimpinan Komite II DPD RI, pihaknya dalam waktu dekat akan berkoordinasi dan menanyakan langsung ke Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan RI terkait verifikasi persoalan yang ada di Bandara Bawean.

"Saya akan mengklarifikasi ke Kementerian  Perhubungan, ada apa dan mengapa Bandara Bawean belum terverifikasi. Kalau toh ada, harus disampaikan agar segera dibenahi," ucap pria asal Madura itu.

Menurut dia, penggunaan Bandara Bawean sangat mendesak karena bisa dipastikan masyarakat yang menuju ke sana tidak sedikit, khususnya saat musim arus mudik dan balik, sekaligus merayakan Idul Fitri bersama keluarga di kampung halaman.

Karena itulah, kata dia, jika setiap tahunnya  masyarakat yang akan ke Bawean harus antre dan berdesakan di dalam kapal, namun dengan adanya bandara perintis, bisa memperlancar dan membuat masyarakat memilih.

"Wisata alamnya di sana juga sangat luar biasa. Saya kira, tidak hanya untuk arus mudik saja, tapi ke depannya moda transportasi pesawat di Bawean akan sangat berkembang karena banyak wisatawan berkunjung. Imbasnya, perekonomian warga setempat terangkat," katanya.

Nantinya, di Bandara Bawean akan dipergunakan  pesawat jenis Grand Caravan "Susi Air" yang  berangkat dari Bawean ke Surabaya dan sebaliknya sebanyak dua kali dalam sepekan, dengan tarif Rp249 ribu per penumpang.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan Provinsi Jawa Timur Wahid Wahyudi mengatakan bahwa Bandara Bawean terancam belum beroperasi saat musim arus mudik 2015 karena terganjal pada proses verifikasi dari Kementerian Perhubungan RI.

Ia mengaku tidak mengetahui secara pasti penyebab belum turunnya hasil verifikasi dan memilih menunggu dari pusat. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015