Surabaya (Antara Jatim) - Rencana pembangunan proyek jalan lingkar luar timur (JLLT) Surabaya belum terealisasi karena masih menunggu kepastian penetapan lokasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Agus Sonhaji, di Surabaya, Selasa, mengatakan proyek jalan sepanjang 18 kilometer itu sampai sekarang SK penetapan lokasinya belum turun. "Kalau SK belum di tangan pemerintah kota, ya, kita belum bisa apa-apa," katanya. Menurut dia, surat pengajuan penentuan lokasi itu sendiri sudah dimasukkan Dinas Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya sejak awal tahun ini. Namun hingga kini belum ada tanda-tanda disetujui oleh Gubernur Jawa Timur. Agus mengatakan tahapan untuk pembangunan proyek setelah penlok diturunkan adalah pembebasan lahan. Pemkot sendiri sudah menyiapkan dana sebesar Rp100 miliar untuk pembangunan jalan tersebut. "Tapi pembebasan belum bisa dilakukan tanpa addanya SK pelok. Kami berharap pemerintah provinsi bisa menyegerakan penentuan lokasi itu bisa keluar," katanya. Sebab, lanjut dia, setalah penenentuan lokasi nantinya Dinas Bina Marga dan Pematusan juga akan segera menyiakan "Detail Engeneering Desain" (DED) dari jalan tersebut. JLLT sendiri akan dibangun membentang di sisi timur jalan "Middle East Ring Road" (MERR). Jalan ini akan membelar empat wilayah kecamatan. Yaitu Kenjeran, Bulak, Mulyorejo, Sukolilo, Rungkut dan Gunung Ayar. Dikatakan Agus, jalan ini digadang akan memberi sarana infrastruktur yang bagus lantaran dirancang bebas hambatan namun tidak berbayar. Jalan itu, lanjut dia, akan dibuat dengan lebar 60 meter dengan lima lajur. Tidak hanya itu jalan ini juga akan dilengkapi jalur lambat seperti "frontage road" sehingga bisa memberikan akses jalan yang luas dan lancar serta bebas macet. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015