Surabaya (Antara Jatim) - Anggota Komisi D Bidang Kesra DPRD Kota Surabaya Reni Astuti menilai dua rumah sakit milik Pemerintah Kota (Pemkot) setempat yakni RSUD Soewandhie dan Bhakti Darma Husada (BDH) minim fasilitas kesehatan. Reni Astuti di Surabaya, Jumat, mengatakan rumah sakit (RS) pemkot seharusnya memiliki fasilitas yang dibutuhkan oleh warganya. "Rumah milik pemerintah harus memiliki fasilits itu agar warga Surabaya yang membutuhkan bisa mendapatkan layanan yang maksimal dan harga terjangkau," katanya. Ia mengatakan di rumah sakit pemerintah biayanya murah tapi alat tidak ada, sedangkan di swasta ada tapi biaya mahal. "Kalau begini kan yang kasihan masyarakat kecil. Alat itu tidak mahal kok, pasti juga akan menguntungkan rumah sakit kalau sudah punya," katanya. Total untuk alokasi dana kesehatan di Surabaya sekitar 10,4 persen dari APBD atau Rp7,3 triliun yakni Rp831 miliar dikelola Dinkes, Rp185 miliar dikelola RSUD Suwandi, dan Rp112 miliar dikelola RSUD BDH. Senanda dengan Reni, Ketua Komisi D DPRD Surabaya Agustin Poliana mengatakan hasil rapat bersama dengan Surabaya Neuroligist Institute (SNIe) menyebutkan dua rumah sakit milik pemkot minim fasilitas kesehatan. "Perwakilan SNIe yang terdiri dari dokter spesialis mengajukan agar Pemkot Surabaya memberikan dana lebih pada rumah sakit pemerintah agar bisa memberikan pelayanan murah pada masyarakat," katanya. Selain itu, lanjut dia, SNIe mengatakan dua rumah sakit itu tidak memiliki alat Kateterisasi Laboratorium yang digunakan untuk penanganan pertama bagi penderita stroke. Menurut dia, pihaknya menilai perhatian pemkot untuk layanan kesehatan sangat kurang. Terbukti dari penganggaran APBD Surabaya tahun 2015, dewan menganggarkan Rp60 miliar untuk pengadaan fasilitas kesehatan. Akan tetapi, lanjut dia, dalam badan anggaran dana tersebut dipotong dengan alasan efisiensi. Padahal alat tersebut penting sekali untuk membeli alat kesehatan dan juga peningkatakan layanan kesehatan. "Kami sudah anggarkan itu, tapi akibat adanya efisiensi anggaran itu dihapus. Kami paham kalau alat itu besar kegunaannya, kami akan coba mengusulkan untuk alat tersebut," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015