Tulungagung (Antara Jatim) - Tim buru sergap Polres Tulungagung, Jawa Timur terpaksa menembak kaki buron pembunuhan pelajar SMA PGRI Tulungagung, saat pelaku yang diidentifikasi bernama Toni Rogum aliasn Polem (25) bersembunyi di Kalimantan Tengah, mencoba kabur dari sergapan petugas. "Pelaku hendak melarikan diri, sehingga dilumpuhkan dengan timah panas pada kaki kirinya," ungkap Kasat Reskrim Polres Tulungagung, AKP Edy Herwiyanta di Tulungagung, Rabu. Penangkapan Toni atau Polem yang ditengarai terlibat membantu pembunuhan Bima Olga Yogantara Rahayu (18) pada 14 Februari 2015 tersebut, kata Edy dilakukan tim buser Polres Tulungagung pada Senin (27/4). Buron digerebek saat bersembunyi di area perkebunan sawit di Desa Dadahup Kecamatan Kapuasmurung Kabupaten Kapuas Kalimantan Tengah. Tertangkapnya Polem melengkapi penangkapan pelaku lain pada kasus pembunuhan yang sama, Kukuh Nugraha (28). Pemuda yang disebut terakhir ditengarai sebagai otak pembunuhan korban Yoga, namun motif sebenarnya masih diselidiki. "Saat ini kedua tersangka masih kami periksa intensif. Motifnya apa belum diketahui," kata Edy. Ia tidak menutup kemungkinan kasus tersebut berlatar belakang hubungan asmara sejenis. Namun karena belum ada bukti yang menguatkan serta keterangan langsung dari kedua tersangka, Edy enggan membuat kesimpulan. "Semua masih diselidiki, kami belum bisa memastikan motifnya apa," sahutnya. Pembunuhan Yoga diketahui secara tidak sengaja saat tiga remaja pelajar SMP menemukan sesosok mayat pria di dalam gudang bekas PG Koenir, di Desa Kunir, Kecamatan Ngunut. Mayat pemuda yang belakangan diketahui sebagai Bima Olga Yogantara Rahayu (18) itu tewas mengenaskan dengan tali plastik masih menjerat di leher menggunakan simpul mati. Ada bekas luka dan bercak darah di beberapa bagian tubuh korban. Polisi yang menyelidiki kasus itu mendapati fakta bahwa korban yang bekerja paruh waktu di sebuah warung kopi di Kecamatan Ngunut itu dilaporkan keluarganya telah "menghilang" sejak Kamis (12/2) atau dua hari sebelum ditemukan tewas. Korban Yoga yang duduk di bangku kelas XII itu diketahui pula sudah tidak masuk sekolah ataupun masuk kerja sejak hari yang sama, sehingga membuat keluarganya kebingungan. Saat ditemukan, korban Yoga mengenakan setelan jeans hitam dipadu kaos warna gelap mirip pakaian yang biasa dikenakan anggota komunitas "punkers" (sebutan untuk penggemar aliran musik punk jalanan). (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015